Jawa Pos

Rekomendas­ikan Sebelas Keluarga Pindah Rumah

-

SEBELAS rumah di Dusun Gembes, Slahung, Ponorogo, mendesak untuk direlokasi. Survei tim Pusat Vulkanolog­i dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung kemarin (10/4) menyatakan bahwa keretakan tanah di dusun itu sangat kritis.

’’Kami amati longsornya sudah membentuk tapal kuda. Kalau sudah seperti itu, berarti kritis,’’ tutur Ketua Tim Survei PVMBG Bandung Sumaryono.

Apalagi, warga setempat menyebutka­n, bila turun hujan, tanah di dusun tersebut berkubang lumpur. Itu menunjukka­n bahwa bidang gelincir tanah juga mulai mengalami erosi.

Atas pertimbang­an itu, warga di lereng Gunung Gembes, tepatnya arah timur laut, segera angkat kaki. ’’Jumlahnya kalau nggak salah ada 11 rumah. Empat rumah di lingkungan Salam dan tujuh rumah di lingkungan Duren,’’ paparnya.

Sebenarnya, Sumaryono berat hati menyampaik­an kepastian kabar tersebut. Namun, dia sudah meyakini hasil analisis sementara yang diperoleh tak beda jauh dengan yang dilaporkan ke kantornya nanti.

Dia juga memastikan tidak perlu menanti hasil kajian lebih lanjut untuk merekomend­asikan 11 rumah itu agar dipindahka­n. ’’Karena memang kondisinya sudah sangat kritis,’’ tegasnya.

Menurut Sumaryono, akumulasi pergerakan tanah hingga kini mencapai 0,5–1 meter. Itu terlihat di beberapa titik dan sangat bervariasi. Sementara itu, kemiringan lerengnya mencapai 35 derajat. Dia juga menyebut pergerakan tanah selama ini tidak linier.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia