Pemprov Jatim Jajaki Investasi dari India
Soekarwo Promosikan Jatim ke Pengusaha
SURABAYA – Investasi dan promosi wisata menjadi target utama lawatan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo ke India sejak Senin lalu (9/4). Kemarin (10/4) Soekarwo berbicara di hadapan para pengusaha India dalam kegiatan East Java Business Forum Meeting di New Delhi. Dia meyakinkan para pengusaha bahwa Jatim sangat prospektif untuk menjadi lokasi investasi.
Dalam hal investasi, Soekarwo menyampaikan bahwa Jatim sedang dikembangkan menuju smart province. Sejumlah program mulai digulirkan, misalnya smart government dan smart industry. Kondisi itu tentu memiliki prospek bagus bagi India, yang punya keunggulan di bidang teknologi digital hingga otomotif dan tekstil.
Menurut Soekarwo, para pengusaha India tidak perlu ragu untuk menanam modal di Jatim. Sejumlah rekan mereka sudah membuktikan bahwa Jatim ramah investasi. ”Saat ini investasi India di Jatim tercatat senilai USD 792,37 juta yang meliputi 67 proyek,” urainya seperti diungkapkan Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Benny Sampir Wanto.
Investasi India yang masuk meliputi industri logam, mesin, elektronik, hingga makanan dan minuman. Di sisi lain, pada 2017 nilai ekspor Jatim ke India mencapai USD 585,59 juta, didominasi produk hasil pengolahan logam. Meski demikian, neraca perdagangan Jatim dan India masih defisit.
Hingga kini, masih ada sembilan kawasan industri lain dengan luas total 31.584 hektare yang sedang dikembangkan. Kemudian, ada dua daerah yang akan dibuatkan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, yakni Malang dan Trenggalek.
Senada, Duta Besar RI di New Delhi Sidharto Reza Suryodipuro meyakinkan bahwa Jatim merupakan salah satu provinsi terpenting dan terbesar di Indonesia. Apalagi, hubungan Indonesia dengan India selama ini tergolong baik.