Debu Melatih Konsentrasi Atlet
CdM Syafruddin ketika Melihat Latihan Panahan
JAKARTA – Keluhan atlet pelatnas panahan Indonesia tentang debu proyek penataan kawasan Gelora
Bung Karno
(GBK) juga direspons oleh
Chief de Mission
(CdM) Indonesia
Komjen Pol Syafruddin. Kemarin ketua kontingen Merah Putih itu melihat langsung latihan atlet panahan di Senayan, Jakarta.
Syafruddin pun merasakan langsung debu yang masuk ke venue panahan. Debu tersebut berasal dari proyek penataan kawasan GBK yang berada di samping venue panahan. Saat ditanya wartawan mengenai hal itu, Syafruddin menyatakan tidak ada yang perlu dipermasalahkan.
’’Justru malah melatih konsentrasi dan fokus mereka. Malah jadi masalah juga kalau proyek nggak selesai. Sekaligus latihan mental,’’ ujar pria yang juga menjabat Wakapolri itu.
Jenderal bintang tiga itu berharap, cabang olahraga panahan bisa membuat kejutan dengan meraih lebih dari satu medali emas yang dicanangkan pemerintah. ’’Ayo, sama-sama kita berada di puncak nanti. Kita bisa, pasti bisa. Masyarakat berharap besar Indonesia bisa juara di tanah sendiri,’’ ucapnya di hadapan para atlet pelatnas panahan.
Pemanah compound putra Prima Wisnu Wardhana menyatakan optimistis untuk memenuhi target medali. Namun, untuk meraih medali emas di nomornya, yakni
compound beregu putra dan campuran, peluang dia 50 persen. Menurut dia, negara pesaing, misalnya Korea Selatan dan Taiwan, memiliki kualitas latihan di atas pelatnas Merah Putih.
’’Melihat video latihan atlet Korea Selatan, mereka didampingi semacam tim IT,’’ urainya. Memang, secara kuantitas latihan, pengurus sudah mempersiapkan training camp sejak November serta tryout, misalnya kejuaraan dunia di Thailand, Tiongkok, dan Turki. Tapi, secara kualitas latihan, pemanah kelahiran Jogjakarta itu menilai sama saja persiapannya ketika hendak menghadapi SEA Games.
’’Secara pribadi, saya menginginkan TC di luar negeri. Kiblat panahan
kan Korea Selatan. Ya seharusnya latihannya di sana untuk menambah ilmu,’’ imbuh Prima. Jam terbang latih tanding melawan pemanah Korsel seharusnya bisa dimasukkan agenda pelatnas.