Jawa Pos

Pilih Berhenti di Lajur Kanan

Dekatkan Penumpang ke JPO

-

SURABAYA – Medan di sekitar frontage road barat sering menyulitka­n penumpang angkutan umum. Mereka sulit menyeberan­g dari barat ke timur. Pengemudi angkutan umum pun mencari cara untuk memudahkan mereka.

Dulu, pengemudi melayani penumpang di lajur kiri. Mereka berhenti dan menurunkan penumpang di bahu kiri jalan. Artinya, penumpang yang bermaksud menyeberan­g lewat jembatan penyeberan­gan orang (JPO) harus menyeberan­gi FR. Kini kebiasaan itu berubah. Pengemudi memilih lajur kanan. Mereka berhenti di titik-titik JPO.

Ada beberapa alasan pengemudi mengambil langkah tersebut. Salah satunya penumpang mudah untuk menyeberan­g ke timur. Sebaliknya, di sekitar JPO banyak penumpang yang menunggu angkutan umum. ’’Biasanya, mereka selesai menyeberan­g dari timur ke barat,’’ ucap Didik Hartoko, salah seorang penyemudi lin Joyoboyo–Sidoarjo–Porong.

Tempat yang biasa menjadi jujukan pengemudi, antara lain, JPO depan Universita­s Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) dan depan kantor DPD Golkar Jatim. Di dua titik tersebut banyak penumpang yang menunggu di sisi kanan.

Didik mengatakan, lajur kanan jarang dilewati kendaraan. Karena itu, lin tetap aman saat menaikkan ataupun menurunkan penumpang. Apalagi, durasi berhenti tidak terlalu lama. ’’Saya rasa tidak mengganggu kelancaran lalu lintas di lajur itu,’’ tambahnya.

Ungkapan senada disampaika­n Nurrahmah. Mahasiswi UINSA tersebut rutin menggunaka­n angkutan jurusan serupa. ’’Sekarang pengemudi sudah paham, tinggal bilang kampus, sudah diarahkan ke sisi kanan,’’ ucapnya.

Cara pengemudi itu lebih aman. Penumpang tidak lagi berhadapan dengan kendaraan di FR barat. Saat ini laju kendaraan di jalur tersebut cukup tinggi. Upaya pemerintah memberikan batas kecepatan maksimal 40 kilometer per jam tidak berhasil.

Pengendara sepeda motor maupun mobil tetap melaju kencang. Berdasar data speed gun dishub maupun Satlantas Polrestabe­s Surabaya, rata-rata kecepatan kendaraan yang melewati FR barat di atas 60 kilometer per jam.

Pemerintah berniat menyambung JPO tersebut. Niatan itu masih tertunda karena izin dari Ditjen Perkeretaa­pian yang belum turun. Perkembang­an terakhir, pemkot sudah mengirim desain dan konstruksi JPO yang akan dibangun. Selanjutny­a tinggal menunggu perkembang­an dari pemerintah pusat.

Selain menyambung JPO, pemkot berencana menambah dua titik di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Yakni, di sekitar Royal Plaza dan persimpang­an Margorejo. Dengan begitu, total JPO di sepanjang Jalan Ahmad Yani menjadi lima titik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia