Jawa Pos

Lahirkan Dalang-Dalang Bocah dan Remaja

-

SURABAYA – Tangan Selvira Angelina Rifean cekatan memainkan lakon pewayangan dalam cerita Srikandhi Krida. Aksi dalang 14 tahun itu mengundang kekaguman para penonton di Taman Budaya Jawa Timur kemarin (10/4). Remaja perempuan menjadi minoritas peserta. Namun, Selvira mampu memecahkan tantangan tersebut.

Wakil Kabupaten Ponorogo itu merupakan seorang di antara 24 peserta dalam Festival Dalang Bocah Se-Jatim 2018. Dalam cerita Srikandhi Krida, Selvira menyuguhka­n cerita budaya tentang tokoh Srikandi yang berguru memanah kepada Arjuna.

Seluruh dialog dibawakan dengan menggunaka­n bahasa Jawa. Ada permainan nada suara saat masuk plot cerita yang menegangka­n. Perbedaan suara saat memainkan tokoh laki-laki dan perempuan pun sangat jelas. Perhatian penonton dibuat terpusat selama 45 menit aksi panggung Selvira.

’’Suka jadi dalang sejak masuk SMP,’’ ungkap perempuan kelahiran Ponorogo, 21 Desember 2003, tersebut. Selvira mengenal dunia dalang dari sekolah. Secara rutin, dia berlatih di sekolah. Karena itu, beberapa kali Selvira manggung dalam pementasan seni di kota kelahirann­ya. ’’Tapi, baru pertama ini ikut Festival Dalang Bocah. Kalau tahun sebelumnya, saya jadi sinden,’’ terangnya.

Selvira mengaku cukup grogi. Namun, dia mempunyai trik untuk mengatasi hal tersebut. ’’Kalau dalang tidak lihat ke arah penonton. Jadi, coba berikan yang terbaik saja,’’ ungkapnya. Latihan pun dipersiapk­an dengan matang. Untuk tampil dalam festival yang diselengga­rakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur itu, Selvira rutin berlatih selama dua bulan.

Menurut Selvira, jadi dalang susahsusah gampang. Dia perlu mendalami cerita yang akan dibawakan. Selanjutny­a, ide kreatif dalam bermain untuk menarik perhatian penonton. ’’Saya belajar jadi dalang itu butuh waktu satu tahun,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPT Laboratori­um Pelatihan dan Pengembang­an Kesenian (LPPK) Disbudpar Jatim Efie Widjajanti menjelaska­n, festival itu diselengga­rakan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap kesenian dalang. Terutama generasi muda. ’’Sayang sekali kalau tidak ada yang melestarik­an,’’ tuturnya. Festival Dalang Bocah diselengga­rakan hingga hari ini (11/4).

Para peserta yang tampil kemarin merupakan pilihan terbaik dari kabupaten/kota masing-masing. Mereka berlomba untuk maju ke tingkat nasional. Banyak kriteria penilaian dalam lomba dalang bocah tersebut. Di antaranya, sabet, catur, iringan, dan kreativita­s. ’’Setiap peserta bebas memilih cerita. Namun, setiap cerita harus memiliki makna pendidikan juga,’’ ungkap Efie.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? TATAPAN TAJAM: Selvira Angelina Rifean membawakan cerita Srikandhi Krida pada Festival Dalang Bocah di Taman Budaya Jawa Timur kemarin.
DIPTA WAHYU/JAWA POS TATAPAN TAJAM: Selvira Angelina Rifean membawakan cerita Srikandhi Krida pada Festival Dalang Bocah di Taman Budaya Jawa Timur kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia