Waswas Melintas di Jembatan Pejarakan
SIDOARJO – Jembatan di atas Kalimati Pejarakan, Jabon, dipersoalkan. Aspal di ujung jembatan retak. Akibatnya, jembatan rawan ambruk. Apalagi, yang melintas bukan hanya kendaraan pribadi, tetapi juga truk.
Warga sekitar pun khawatir dengan kondisi jembatan yang dibangun dua tahun lalu tersebut. ’’Melihat aspalnya yang retak, tentu kami waswas kalau melintas,’’ ungkap Bambang, warga setempat.
Jembatan tersebut dibangun Pemkab Sidoarjo, berdampingan dengan jembatan lama. Dengan demikian, kendaraan dari maupun ke Jabon tidak perlu antre jika melintas di Kalimati. Karena itu, keberadaannya sangat vital bagi masyarakat Jabon. Jembatan tersebut merupakan pintu keluar masuk Jabon.
Lantaran vitalnya keberadaan jembatan itu, wajar kalau masyarakat khawatir dengan retaknya aspal di ujung jembatan. Apalagi, konstruksinya ternyata bukan baja yang utuh. ’’Besinya itu sambungan. Las-lasan sendiri, bukan dari pabrik,’’ ujar salah seorang sumber Jawa Pos.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo tidak membantah bahwa konstruksi Jembatan Pejarakan tersebut sambungan. Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan menegaskan, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan cara pembangunan dan kualitasnya. ’’Itu sudah dihitung dengan cermat oleh konsultan perencanaannya,’’ katanya.
Mantan kepala Dinas PU Bina Marga Sidoarjo tersebut pun menyakinkan bahwa jembatan itu tidak rawan ambruk seperti informasi yang berkembang.