Bangga Bisa Berkontribusi Melalui Buku
Netti Lastiningsih, Guru Berprestasi yang Produktif Menulis
Tercatat ada delapan buku yang sudah dibuat. Ada pula artikel yang terbit di jurnal nasional hingga internasional. Tulisannya sudah dipresentasikan hingga ke luar negeri. Di sela-sela kesibukannya menjadi kepala sekolah, dia menyiapkan dua buku yang terbit dalam waktu dekat.
NETTI Lastiningsih terlihat mengambil salah satu bukunya yang dipajang di rak ruang kerjanya. Judulnya Catatan dari Negeri Ginseng. Buku tersebut merupakan catatan perjalanannya selama tiga bulan ikut pertukaran guru di Korea Selatan pada 2015. ’’Sayang kan kalau pergi jauh-jauh tidak membuahkan buku,’’ ujar kepala SMPN 2 Wonoayu itu.
Dalam buku terbitan University Press tersebut, Netti mengulas FIRMA ZUHDI AL FAUZI
banyak tentang pendidikan dan budaya di Korea Selatan. Salah satunya seputar kegiatan literasi. ’’Pemerintah di sana mengeluarkan aturan khusus untuk literasi. Karena itu, di sana maju,’’ tuturnya. Bahkan, gemar membaca sudah sangat membudaya di sana. Selain itu, warga di sana sangat disiplin. Hal-hal yang menurutnya wah dirangkum dalam buku. ’’Agar yang lain tahu juga kemajuan literasi di sana. Dan bisa mengaplikasikannya di sini,’’ lanjutnya.
Jauh sebelum buku oleh-oleh dari Korea Selatan itu terbit, perempuan yang kini menempuh semester 2 S-3 Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut memang suka menulis. Saat masih duduk di bangku kelas VIII (dulu kelas II) SMPN 2 Majene, Netti pernah mendapat penghargaan menulis tingkat Kabupaten Majene. Bersekolah di SMAN 2 Makassar, dia juga pernah mendapat penghargaan karya tulis tingkat provinsi. Menjadi mahasiswa Unesa, banyak artikelnya yang menghiasi halaman surat kabar. ’’Lumayan dapat uang saku tambahan karena nulis di surat kabar,’’ katanya.
Baru pada 2007, saat menjadi guru matematika di SMPN 6 Sidoarjo, Netti menerbitkan buku pertamanya. Buku tersebut berjudul Matematika untuk SMP kelas 7, 8, dan 9. Itu merupakan buku ajar matematika. ’’Sampai sekarang masih cetak. Senang bisa berkontribusi pada dunia pendidikan,’’ ungkapnya. Kini buku tersebut dalam tahap revisi untuk disesuaikan dengan Kurikulum 2013. ’’Pada 2019 baru terbit edisi revisinya,’’ ucap ibu tiga anak itu.
Setelah buku tersebut, hampir setiap tahun Netti menerbitkan buku. Baik diterbitkan sendiri maupun berupa antologi. ’’Total ada delapan buku,’’ papar perempuan kelahiran Surabaya, 2 Oktober 1973, tersebut. Selain buku, Netti produktif membuat artikel ilmiah yang terbit di jurnal nasional dan internasional.
Bulan lalu Netti terbang ke Thailand untuk mempresentasikan karya ilmiahnya yang terbit di jurnal internasional. Artikel tersebut berjudul Management of the School Literacy Movement Program in Indonesian Junior Secondary School. Hari ini (11/4) dia juga terbang ke Malaysia untuk mempresentasikan artikel ilmiahnya. ’’Sekitar delapan artikel sudah saya buat,’’ tambahnya.
Dia juga membuat beragam karya tulis. Berkat karya tulis tersebut, Netti berhasil menjadi juara III guru berprestasi tingkat provinsi pada 2012. Pada saat bersamaan, dia menjadi juara I best practice tingkat Provinsi Jatim. Setahun setelahnya Netti menjadi juara II tingkat nasional dalam lomba karya tulis yang diadakan Kemendikbud. ’’Dulu, pada 2006 juga pernah jadi juara III guru berprestasi tingkat provinsi,’’ katanya.
Meski begitu, Netti belum puas. Targetnya masih banyak. Kini dia menyiapkan dua buku lagi. Satu buku terkait pengalamannya menjadi kepala SMPN 2 Wonoayu. Satu buku lagi seputar pembelajaran matematika. ’’Judulnya masih belum ada,’’ tuturnya.