Dorong Pemanfaatan EBT
SURABAYA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggalakkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Hingga akhir 2017, bauran energi untuk pembangkit tenaga listrik masih didominasi batu bara dengan pangsa 58,41 persen. Pangsa EBT baru mencapai 13,07 persen.
’’Kementerian ESDM telah menginstruksi pihak PLN agar porsi EBT pada bauran energi pembangkitan tenaga listrik dapat mencapai 23 persen pada 2025,’’ ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N. Sommeng kemarin (12/4).
Menteri ESDM Ignasius Jonan memaparkan, masa depan sektor EBT di Indonesia makin cerah. Itu dibuktikan dengan ditandatanganinya 70 proyek di sektor EBT sepanjang tahun lalu. Sementara itu, dalam empat tahun terakhir, terdapat 121 kontrak EBT yang ditandatangani. ’’Tahun 2017 menjadi tahun di mana kontrak EBT paling banyak ditandatangani, yakni 70. Lalu, diikuti 2014 sebanyak 23 kontrak, 2015 sejumlah 14 kontrak, dan 2016 sebanyak 14 kontrak,’’ ungkapnya.
Kapasitas gabungannya mencapai 1.214,1 mw. Di antara 70 kontrak itu, tiga telah masuk tahap commercial operation date (COD) dan 22 sudah masuk tahap konstruksi. Seluruhnya ditargetkan rampung 2022. ’’Nah, saya juga sudah minta ke PPSDM (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia) untuk membantu menyadarkan sektor industri dan masyarakat bahwa bauran energi itu penting untuk masa depan. Sisi sumber daya manusianya juga memenuhi syarat untuk pembangunan EBT,’’ tutur Jonan.
Salah satu usaha untuk menyiapkan sumber daya manusia tersebut adalah lewat penyelenggaraan workshop launching Badan Layanan Umum (BLU) PPSDM Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi di Surabaya kemarin (12/4).
Kepala PPSDM KEBTKE Umi Asngadah mengatakan, BLU tersebut bertujuan meningkatkan profesionalitas dalam hal pendidikan dan latihan (diklat). Itu terdiri atas diklat kelistrikan, energi baru, dan konservasi energi.