Jawa Pos

133 Siswa Mundur dari USBN

Sebagian Besar karena Hendak Menikah

-

JEMBER – Sebuah fenomena cukup mengejutka­n terjadi pada hari keempat pelaksanaa­n USBN (ujian sekolah berstandar nasional) kemarin. Berdasar data sementara yang diterima dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, tidak kurang dari 133 siswa mengundurk­an diri dari perseta USBN.

Informasi itu diungkapka­n Kabid SD-SMP Dinas Pendidikan Jember Dhebora Krisnawati. Hingga sore kemarin, pihaknya masih melakukan rekapitula­si data peserta ujian yang mengundurk­an diri. ’’Masih kami rekap, belum masuk semua datanya,’’ ujarnya.

Namun dari sebagian sekolah yang dijadikan sampel, tidak kurang dari 133 siswa tercatat mundur sebagai peserta USBN. Sebagian besar berasal dari sekolah-sekolah di daerah pinggiran. Antara lain, Sumberbaru, Sumberjamb­e, dan Balung. ’’Ini masih sebagian sekolah, belum semua,’’ imbuh Dhebora.

Beragam alasan ratusan peserta USBN itu mengundurk­an diri. Di antaranya, ada yang meninggal karena kecelakaan dan ada juga yang memilih bekerja. Sebagian besar peserta mengundurk­an diri dari perserta ujian karena hendak menikah.

Meski berusia belia, stigma masyarakat yang masih konservati­f membuat mereka harus meninggalk­an kepentinga­n pendidikan. ’’Misalnya di Balung, peserta sudah ikut ujian pada hari pertama. Tapi, di hari kedua mereka tidak boleh ikut ujian sama tunanganny­a,’’ kata Dhebora.

Peserta yang memutuskan mengundurk­an diri menulis surat keterangan pengundura­n diri mereka dan menandatan­ganinya di atas meterai. Menurut Dhebora, pemahaman warga tentang kurang pentingnya pendidikan menjadi faktor utama fenomena tersebut.

’’Mereka merasa tidak butuh sekolah. Walaupun sekolah gratis, orang tua merasa tidak butuh membiayai sehingga jadinya seperti itu. Padahal, sudah difasilita­si luar biasa,’’ terangnya.

Berdaras pantauan Jawa Pos Radar Jember, pelaksanaa­n USBN di SMPN 1 Jenggawah juga diikuti lima lembaga pendidikan lainnya. Di antaranya, SMPN Terbuka 1 dengan 54 peserta ujian, namun enam siswa mengundurk­an diri. SMP Walisongo tercatat 16 peserta dan yang mengundurk­an diri satu siswa. Kemudian, SMP Salafiyah Mifda terdapat 26 peserta dan yang mengundurk­an diri 1 siswa.

Sedangkan di SMP Islam Jenggawah tercatat 14 peserta ujian, lima siswa mengundurk­an diri. Dengan demikian, tersisa 9 siswa yang mengikuti ujian. Begitu juga peserta dari SMP Baitur Rohim tercatat 19 siswa, namun tiga siswa mengundurk­an diri.

’’Bahkan, ada satu siswi dari SMP Salafiyah Miftahul Huda memilih mundur karena 26 April nanti harus menikah,’’ ujar Harjunadi, ketua Subra 09 SMPN 1 Jenggawah.

Harjunadi, yang juga kepala SMPN 1 Jenggawah, mengungkap­akan bahwa seharusnya siswa yang berencana menikah pada 26 April mendatang itu menunggu selesai ujian. ’’Mereka sudah tiga tahun bersekolah, tetapi tidak bisa mengikuti ujian hanya dengan alasan menikah,’’ ujarnya.

 ?? AGUS DWIYONO/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G ?? KHUSYUK: Siswa SMAN 1 Kedungwaru sujud syukur setelah UNBK hari terakhir kemarin.
AGUS DWIYONO/JAWA POS RADAR TULUNGAGUN­G KHUSYUK: Siswa SMAN 1 Kedungwaru sujud syukur setelah UNBK hari terakhir kemarin.
 ?? JUMAI/JAWA POS RADAR JEMBER ?? BANYAK YANG KOSONG: Ruang 22 yang ditempati pengabung dari SMP Islam Daerah Jenggawah yang mengikuti USBN di SMPN 1 Jenggawah kemarin.
JUMAI/JAWA POS RADAR JEMBER BANYAK YANG KOSONG: Ruang 22 yang ditempati pengabung dari SMP Islam Daerah Jenggawah yang mengikuti USBN di SMPN 1 Jenggawah kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia