Jawa Pos

Dari Telaga Menjadi Kampung Inovatif

-

GRESIK – Kampung Bogor Doyong berubah 180 derajat. Kampung RT 2, RW 2, Kelurahan Tlogopatut, Gresik, itu dulunya sebuah telaga. Tanaman siwalan tumbuh liar di sana. Kini, kampung itu terkenal bersih dan asri. Jadi jujukan penilaian Adipura.

Kampung Bogor Doyong di Jalan dr Soetomo itu padat penduduk. Ada sekitar 500 jiwa atau 93 kepala keluarga. Namun, lingkungan kampung tergolong bersih, indah, sejuk, dan asri. Pantas masuk 60 besar Gresik BISA.

Kemarin (12/4) juri Gresik BISA Sholikin dan Sinta Viya terpesona. Kampung dengan one gate system tersebut begitu rapi. Di pojok kampung, terdapat puluhan pipa berbentuk mirip cerobong. Banyak lubang di badan pipa. Di bagian lubang pipa setinggi 1,5 meter itu, sejumlah tanaman tumbuh. Ada selada, tomat, dan cabai dalam satu pipa.

’’Ini namanya komposting mandiri,’’ jelas Ketua PKK Kampung Bogor Doyong Uswatun Khasanan. Dalam pipa itu, terdapat pipa yang lebih kecil. Pipa kecil tersebut merupakan tempat daun-daun kering. Sementara itu, pipa besar diisi daun yang sudah menjadi kompos. ’’Dua minggu sekali komposting kami ambil,’’ tutur perempuan 47 tahun tersebut.

Lurah Tlogopatut Ruwito me- ngatakan, Kampung Bogor Doyong ditinggali banyak warga urban. Kalau pas Lebaran, kampung itu sepi. ’’Tapi, tetap aman karena keluar dan masuk hanya satu pintu,’’ ujarnya.

Selain Kampung Bogor Doyong, tim juri melakukan penilaian faktual di Desa Bedanten, Bungah. Di desa tersebut, hampir setiap rumah ditanami tumbuhan markisa dan cabai.

Tim juri Gresik BISA semakin pusing. Sebab, semua kampung peserta menunjukka­n inovasi sendiri-sendiri. ’’Semuanya apik-apik,’’ ujar Sholikin.

 ?? CHUCNUL CAHYADI/JAWA POS ?? SEGAR: Tanaman hidroponik kampung RT 9, RW 3, Desa Bedanten, Bungah.
CHUCNUL CAHYADI/JAWA POS SEGAR: Tanaman hidroponik kampung RT 9, RW 3, Desa Bedanten, Bungah.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia