Suling Air Laut dengan Inovasi Distilasi
SURABAYA – Tiga siswa SMP Kristen Gloria 2 ini tergerak menciptakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Yakni, merancang alat distilasi atau penyuling air laut yang asin menjadi air tawar dengan memanfaatkan tenaga surya.
Mereka adalah Jefferson Filbert Tjoenardi, Tiffany Joycelyn, dan James Adriano Santoso. Semua merupakan siswa kelas VIII SMP Kristen Gloria 2. Inovasi itu bernama renewable distillation system dan telah berhasil mendapatkan medali perunggu dalam kompetisi teknologi IDEX 2018: Technology of Humanity di Singapura pada 1–6 April.
Jefferson menjelaskan, ide penyulingan air laut tersebut berawal dari pemberitaan tentang masih banyaknya krisis air bersih di daerah-daerah terpencil. Khususnya di pesisir pantai. Surabaya juga dekat pantai. ’’Kami mencari solusinya,’’ katanya di sekolah kemarin (12/4).
Jefferson, Tiffany, dan James lantas melakukan uji coba. Membuat alat distilasi yang simpel. Selama ini alat distilasi terbilang mahal. Namun, mereka berupaya merancangnya dengan biaya murah. Misalnya, menggunakan tenaga surya. ’’Hanya pakai tenaga matahari. Air laut bisa disuling,’’ ungkapnya. Alat itu menggunakan stainless, kaca, besi, cermin cekung, dan pipa.
Tidak terhitung berapa kali Jefferson, Tiffany, dan James gagal saat uji coba. Hingga akhirnya, mereka berhasil. Dibutuhkan waktu sekitar dua bulan sampai alat distilasi tenaga surya tersebut jadi. Jefferson menuturkan bahwa hasil air laut yang didistilasi itu sudah diuji klinis. ’’Air laut menjadi seperti air pada umumnya,’’ ujar dia.
Inovasi mereka lolos ke final. Ada lebih dari 30 peserta dari berbagai negara yang terpilih menjadi finalis. Karya inovasi mereka juga dipamerkan bersama karya dari negara lain. Misalnya, Tiongkok, Vietnam, Filipina, Thailand, Singapura, dan Taiwan. ’’Kami juara ketiga,’’ jelas Tiffany.
James menyebutkan, banyak yang harus disempurnakan dalam hasil penelitian tersebut. Salah satunya, mengganti warna stainless menjadi hitam agar mudah menghantarkan panas.
Kemudian, melapisi besi dengan plastik agar lebih higienis. Sebab, besi masih bisa berkarat. ’’Harapan kami, inovasi ini bisa diterapkan,’’ tuturnya.