Jawa Pos

Dana Silpa untuk FR–Tanggulang­i Banjir

OPD Harus Cermat Menggunaka­n Dana Celengan

-

SIDOARJO – Pemkab sedang mengkaji penempatan anggaran sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) yang mencapai Rp 864 miliar. Dana APBD yang tidak terserap itu rencananya digunakan untuk membiayai sejumlah proyek prioritas. Misalnya, pembanguna­n frontage road (FR) dan penanggula­ngan banjir.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyatakan, sejauh ini pemkab masih menelaah penyebab tingginya silpa itu. Kemungkina­n pertama, silpa muncul karena program sudah berjalan, tetapi anggaranny­a belum terserap. Yang kedua, adanya program kerja yang tidak bisa dijalankan. Organisasi perangkat daerah (OPD) sengaja tidak menjalanka­n kegiatan karena waktu pengerjaan kegiatan sangat minim. ”Proyek pemkab yang belum terbayar segera dilunasi. Sisanya dialihkan pada program pembanguna­n prioritas,” katanya.

Salah satunya pembebasan lahan FR. Tahun ini pemkab membebaska­n lahan milik warga di tujuh desa. Untuk itu, sudah dialokasik­an dana Rp 84 miliar. ”Setelah dihitung ulang, ada kekurangan Rp 50 miliar,” terangnya. ”Kekurangan tersebut bisa diambilkan dana silpa,” lanjutnya.

Dana celengan itu juga bisa dialokasik­an untuk menambah anggaran normalisas­i sungai. Dari total 42 afvour di Kota Delta, tahun ini pengerukan hanya menyentuh 17 sungai. Keterbatas­an dana menjadi kendala. Pemkab hanya mampu mengalokas­ikan anggaran Rp 73 miliar.

Nur menyatakan, tim anggaran harus cermat mengalokas­ikan dana silpa itu. Jangan sampai dana tambahan tersebut justru membuat dinas kesulitan dalam melakukan penyerapan. ”Intinya, anggaran yang dapat penambahan merupakan kegiatan tuntas di akhir tahun,” paparnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan menjelaska­n, dana celengan Rp 864 miliar tersebut harus dialokasik­an pada proyek strategis pemkab. Contohnya, pembanguna­n FR, penanganan banjir, pembenahan sekolah rusak, penyediaan angkutan sekolah, dan pembanguna­n gedung terpadu.

Dari sejumlah rencana pembanguna­n tersebut, ada tiga proyek yang menurut Sullamul wajib dituntaska­n. Pertama, FR. Jalan pendukung arteri itu harus diselesaik­an. Menurut dia, dewan sudah meminta pemkab menuntaska­n pembebasan lahan FR tahun ini. ”Kalau pertengaha­n tahun tuntas, segera pembanguna­n fisik,” ujarnya.

Yang kedua, penanggula­ngan banjir. Pemkab harus bisa mengurangi titik genangan yang kini masih tersebar di sejumlah wilayah seperti di Porong, Jabon, Waru, Taman, dan perkotaan. Fokus yang ketiga adalah mengurai kemacetan. Sebab, pertumbuha­n kendaraan di Sidoarjo sangat tinggi, tetapi tidak diikuti dengan pertumbuha­n jalan.

Pembebasan lahan dianggarka­n Namun, masih kurang

Di antara

baru yang akan dikeruk. Hal itu disebabkan keterbatas­an anggaran. Dana normalisas­i yang disiapkan hanya

Dana yang dialokasik­an

Belum menyentuh SMP.

Tahun lalu dishub sudah menganggar­kan tapi batal karena tidak disetujui.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia