Jawa Pos

Jelajah Wellington, Jejak Tongariro

-

penulis

PROFIL RESPONDEN

NEW ZEALAND – Setelah melalui flight dari Denpasar dan transit di Sydney, aku (Rully Prameisti Audhina) dan Ni Putu Wulan akhirnya sampai di Wellington, New Zealand, pada Jumat (6/4). Sebelum bertolak ke Tongariro buat menjalanka­n internship, kami diberi kesempatan menjelajah Wellington selama dua hari. Kami memutuskan mengeksplo­rasi Wellington dengan berjalan kaki. Superexcit­ed!

Wellington adalah kota yang sangat rapi. Masyarakat di sana sangat mematuhi Pendidikan SMP

Patah hati mengajarka­n tahu cara bersikap kalau ada masalah

Supaya lebih bersyukur dan menghargai pasangan SMA Kuliah lalu lintas dan ramah kepada pejalan kaki seperti kami. Jalur kendaraan di sana ternyata sama kayak di Indonesia loh, yaitu di sebelah kiri. Kami makin semangat karena esoknya berkesempa­tan mengunjung­i parliament­ary house.

Parliament­ary house adalah gedung yang resmi dibuka pada 1995 oleh Ratu Elizabeth II dan ratu Selandia Baru. Kompleks bangunan dibagi menjadi tiga. Yakni, Beehives (berbentuk seperti sarang lebah) sebagai tempat perdana menteri dan kabinetnya bekerja, Zetizen mengangap manusia sesekali perlu belajar merasakan sisi pahit cinta. (3 tertinggi) : Membantu pendewasaa­n diri Jenis Kelamin Cewek Cowok parliament house dengan gaya arsitektur Victoria, serta gedung perpustaka­an.

Kami juga berkesempa­tan menjelajah kota cantik bernama Whanganui, yaitu salah satu kota pertama yang didirikan di Selandia Baru! Di sana kami berkunjung ke Durie Hill Tower, menara yang dibangun sejak 1925 untuk mengenang 513 orang yang meninggal dalam Perang Dunia I.

Sebelum bertolak ke Tongariro, kami ditemani Pak Tim Anderson – Regional Manager New Zealand Trade and

Sebenarnya aku nggak terlalu suka baca buku melankolis. Tapi, buku ini pengecuali­an. Pemilihan kata yang pas seolah jadi ajang Brian untuk curhat. Tapi, curhatnya bukan yang bikin kita malas baca. Aku malah bisa menghabisk­an buku ini, padahal lagi unas. Haha. Soalnya, cerita-cerita yang diangkat relatable buat semua orang. Mengingat, semua orang pasti pernah jatuh dan patah hati karena cinta. Baca buku ini bikin aku merasa nggak sendirian pernah merasakan sakit hati yang sama. Jadi bsa meng-encourage pembaca buat bangkit setelah patah hati.’’

SMAN 7 Surabaya Usia 12–15 tahun Enterprise – berkunjung ke Massey University di Palmerston North. Kami bertemu mahasiswi S-2 dari Indonesia bernama Ibu Gina Dea. Dari cerita beliau, kami jadi tahu di Massey pengawasan terhadap plagiarism­e sangat ketat!

Sampai akhirnya, kami berangkat ke Tongariro pada Rabu (11/4). Setelah tiga jam, kami tiba dan diberi brifing tentang program internship yang akan kami jalankan. Ingin tahu seperti apa internship kami di Tongariro? Ikuti terus di halaman Zetizen ya! (*/c14/nrm) 16–18 tahun 19–20 tahun

Kebanyakan buku puisi atau roman cuma bicara tentang keindahan memiliki pasangan. Nah, The Book of Almost malah mengambil tema anti-mainstream, yaitu tentang sakit hati karena nggak ada kepastian. Menurutku, buku ini lebih cocok dibaca segmentasi remaja sih. Baik itu yang lagi patah hati maupun lagi jatuh cinta. Buat yang patah hati, bisa dijadikan motivasi kita nggak sendirian patah hati. Buat yang kasmaran, bisa buat pelajaran biar kamu nggak mengalami hal sama.’’

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

 ?? JUMLAH RESPONDEN 1.087 ORANG. POLLING DILAKUKAN DI 34 PROVINSI, MULAI ACEH HINGGA JAYAPURA. SAMPLING ERROR 4,5 PERSEN. RIFQI/ZETIZEN TEAM ILUSTRASI & LAYOUT: NINA/ZETIZEN TEAM ?? (c14/nrm) Alasan seseorang perlu belajar merasakan sisi pahit cinta menurut Zetizen MOTIVASI BANGKIT DARI PATAH HATI BERHASIL MENGAJAK PEMBACA LEBIH REALISTIS
JUMLAH RESPONDEN 1.087 ORANG. POLLING DILAKUKAN DI 34 PROVINSI, MULAI ACEH HINGGA JAYAPURA. SAMPLING ERROR 4,5 PERSEN. RIFQI/ZETIZEN TEAM ILUSTRASI & LAYOUT: NINA/ZETIZEN TEAM (c14/nrm) Alasan seseorang perlu belajar merasakan sisi pahit cinta menurut Zetizen MOTIVASI BANGKIT DARI PATAH HATI BERHASIL MENGAJAK PEMBACA LEBIH REALISTIS
 ?? DOK. PRIBADI ?? SIAP BELAJAR: Dari kiri, Rully, Tim Anderson, dan Wulan tiba di Tongariro setelah menjelajah Kota Wellington dan Whanganui. Di Tongariro, mereka akan melakukan program internship.
DOK. PRIBADI SIAP BELAJAR: Dari kiri, Rully, Tim Anderson, dan Wulan tiba di Tongariro setelah menjelajah Kota Wellington dan Whanganui. Di Tongariro, mereka akan melakukan program internship.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia