Jalani Terapi Blue Light
Bayi Kembar Siam Dempet Dada dan Perut
SURABAYA – Bayi kembar siam AninditadanAnindiabelumberanjak dari ruang neonatal intensive care unit (NICU) Gedung Bedah Pusat Jantung Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo kemarin. Meskipun demikian,alatbantupernapasanCPAP (continuouspositiveairwaypressure) sudah mulai dilepas.
’’Kondisi pernapasannya cukup membaik. Karena itu, CPAP pelan-pelan kami lepas pukul 12.00 tadi (kemarin),’’ ujar dokter Agus Harianto SpA(K). Selama CPAP dilepas, kondisi pernapasan dua bayi perempuan itu diawasi dengan sangat ketat.
Pukul 14.30 sistem pernapasan bayi kembar siam dempet dada dan perut tersebut agak terganggu. Perawat yang berjaga langsung membersihkan jalan napas. Riak dan lendir di saluran pernapasan disedot. Namun, jika setelah itu masih tersengal-sengal, CPAP harus kembali dipasang. ’’Dengan pembersihan jalan napas ini, seharusnya sudah tidak ada lagi hambatan oksigen masuk ke paru-paru,’’ lanjut Agus.
Selain sistem pernapasan yang membaik, asupan nutrisi keduanya meningkat. Pada hari pertama kedatangan, ASI yang bisa masuk sekitar 7–10 cc. Kemarin konsumsi ASI sudah bisa mencapai 11 cc. ’’Karena kondisi ibu belum memungkinkan untuk memberikan ASI, untuk sementara, diberi susu formula,’’ ujar ketua tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD dr Soetomo tersebut.
Bayi pasangan Choirul Bariyah dan Timuzin Nofiyanto itu sempat mengalami gejala kuning. Saat dicek, kadar bilirubinnya mencapai 18. Karena itu, tim dokter segera melakukan terapi blue light. Kamis (12/4) dilakukan terapi, tetapi bayi belum kuat. Penyinaran tersebut kembali dilakukan kemarin sekitar pukul 06.00. ’’Terapi ini akan terus dilakukan hingga kadar bilirubin normal,’’ kata Agus.
Selain terapi sinar, masing-masing sempat mendapatkan transfusi 5 cc albumin. Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD dr Soetomo pun terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kondisi bayi.