Jawa Pos

Dishub Bikin Dua Jalan Tembus

Untuk Atasi Macet di Jalan Raya Jati

-

SIDOARJO – Rekayasa lalu lintas pada empat jalan di perkotaan berakhir kemarin (13/4). Berdasar hasil evaluasi dinas perhubunga­n (dishub), pengaturan jalur di Jalan Hang Tuah, Pasar Ikan, Sisingaman­garaja, serta Kartini berjalan lancar. Namun, ada sejumlah hal yang harus dibenahi.

Kepala Dishub M. Bahrul Amig menyatakan, ada sejumlah perubahan dari hasil rekayasa lalu lintas tersebut. Jalan Gajah Mada lebih terurai. Sementara itu, Jalan Sisingaman­garaja yang selama ini lengang kini lebih ramai. ”Target kami sudah tercapai,” kata

Amig saat memantau lalu lintas di Jalan Raya Jati kemarin (13/4).

Meski begitu, lanjut Amig, perlu ada sejumlah pembenahan. Contohnya, di Jalan Gajah Mada, banyak lahan parkir dan area bongkar muat. Lokasinya di pinggir jalan. Kondisi tersebut menyulitka­n pengendara mobil yang ingin berbelok ke Jalan Hang Tuah dan Sisingaman­garaja. Belum banyak rambu yang dipasang di pinggir jalan. Hal itu membuat pengendara terus melaju ke jalan-jalan utama. ”Memang belum ideal. Namun, kami akan perbaiki,” tutur pejabat yang hobi otomotif itu. ’’Pekan depan ada evaluasi. Dari hasil rekayasa ini akan dicarikan solusinya,’’ lanjutnya.

Tak hanya empat jalan, dishub juga mencari solusi untuk mengurai kepadatan di Jalan Raya Jati. Akses

penghubung ke wilayah Wonoayu dan Sukodono itu memang kerap macet. Tingginya volume kendaraan menjadi penyebab utama. Ditambah lagi, saat ini ada pengerjaan penambahan ruas jalan tol Sidoarjo–Waru. Dari semula dua ruas menjadi tiga ruas.

Rencananya, dishub mengusulka­n pembanguna­n sejumlah jalan tembus. Pertama, jalan dari Perumahan Pondok Mutiara ke Sepande, Candi. Kedua, jalan tembus dari Perumahan Kahuripan Nirwana Village (KNV) menuju kota. ”Keduanya solusi mengatasi kepadatan di Jalan Raya Jati,” ucapnya.

Untuk mengatasi kemacetan akibat pembanguna­n jalan tol, mulai minggu depan truk dari arah barat yang menuju kota dilarang melintas di jalur tersebut. Kendaraan berat itu diarahkan melaju ke arah Sukodono tembus ke Kletek, Taman. Sedangkan truk dari arah timur masih diperboleh­kan melintas. ”Pembanguna­n jalan memakan waktu dua bulan,” jelasnya

Konsultan pengawas pembanguna­n jalan tol dari PT Indec Internusa Jamal Abubakar mengatakan, pengalihan arus itu harus dilakukan. Sebab, proyek tersebut membutuhka­n balok girder. Balok itu terpasang di Jalan Raya Jati. ”Memang harus ada pengalihan arus,” ucapnya.

Rencananya, jalan tol Sidoarjo– Waru itu ditambah. Dari dua menjadi tiga lajur. Lebarnya 3,85 meter.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia