Jawa Pos

Beralih ke Jalanan karena Tergusur Tambang

Samarinda Road Bike Club (SRBC) menjadi salah satu pionir terpenting maraknya komunitas road bike di Samarinda. Diinisiato­ri empat orang lima tahun yang lalu, SRBC sekarang berkembang pesat dan makin besar.

-

SAMARINDA Road Bike Club alias SRBC digagas M. Ali Wahyudi dan empat penggila sepeda lainnya. Nama SRBC dipilih dengan alasan yang sangat sederhana. Yakni, agar klub tersebut memiliki identitas dan dikenal berasal dari Samarinda. Pada akhirnya, SRBC resmi berdiri 25 April 2013.

Sebenarnya, sebelum mendirikan SRBC, Yudi –sapaan M. Ali Wahyudi– sangat aktif mengikuti bersepeda gunung. Dia juga ikut komunitas setempat. Namun, banyaknya area tambang yang muncul di Samarinda mengakibat­kan rusaknya track

sepeda gunung. Itulah salah satu alasan Yudi pada akhirnya beralih mazhab ke road bike.

Membangun SRBC tidaklah mudah bagi Yudi. Alasannya utamanya adalah masyarakat Samarinda masih sangat awam dengan road bike. Namun, perlahan tapi pasti, anggota komunitas yang semula hanya empat orang kini menembus hampir 50 anggota.

”Di Samarinda lebih familier sepeda gunung memang. Tapi, semakin ke sini justru road bike yang jadi trend,” ujarnya.

Meski mulai banyak peminat road bike di Samarinda, Yudi mengaku masih kesulitan melengkapi kelengkapa­n bagi sepedanya. Sebab, tidak banyak toko-toko sepeda di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur tersebut yang menyediaka­n alat- alat dan perangkat sepeda.

Kebanyakan anggota SRBC membeli perlengkap­an melalui online shop. ”Memang lebih sering online. Di sini toko sepeda masih sedikit dan barangnya juga terbatas. Berbeda di Pulau Jawa yang memang sudah banyak,” imbuhnya.

Hampir lima tahun membentuk SRBC, Yudi dkk sering mengadakan touring dan mengikuti event. Di Pulau Jawa hampir semua sudah mereka jajal. Terjauh, SRBC pernah touring dari Samarinda ke Banjarmasi­n dengan jarak tempuh mencapai 500 kilometer pada 2015 lalu.

Untuk event, Yudi dkk tidak pernah absen mengikuti event cycling yang diadakan Jawa Pos seperti Jawa Pos Cycling Bromo 2015 dan Gran Fondo Jawa Pos Suramadu 2017. Selain mengadakan tour, setiap pekan SRBC punya jadwal rutin untuk gowes tipis-tipis.

”Biasanya Minggu pagi. Kami startnya selalu di Islamic Center Samarinda. Finisnya nggak tentu. Kadang di warkop, kadang di tempat makan lain, sekalian sarapan,” ucap pria kelahiran Samarinda tersebut.

Selain tour dan gowes tipis-tipis, SRBC beberapa kali mengadakan lomba road bike tingkat Provinsi Kaltim. Tercatat, sudah tiga kali SRBC mengadakan lomba. Satu kali pada 2016 dan dua kali pada 2017. Dengan mengadakan lomba itu, Yudi berharap semakin banyak masyarakat Samarinda yang mengenal dan menggemari road bike.

Rencananya, event lomba itu menjadi agenda rutin SRBC. ”Tahun ini kami akan mengadakan lagi, mungkin di akhir 2018 nanti. Kami memisah di kategori umur,” ucap pria berusia 40 tahun itu. (nia/c25/nur)

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? BERSEMANGA­T: Awalnya, Samarinda Road Bike Club alias SRBC hanya beranggota empat orang. Mereka memelopori komunitas tersebut karena trek untuk MTB di Samarinda kian sedikit.
ANGGER BONDAN/JAWA POS BERSEMANGA­T: Awalnya, Samarinda Road Bike Club alias SRBC hanya beranggota empat orang. Mereka memelopori komunitas tersebut karena trek untuk MTB di Samarinda kian sedikit.
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? KOMPAK: Walau toko-toko yang menjual perlengkap­an sepeda di Samarinda tidak banyak dan tak terlampau lengkap, para cyclist SRBC tidak galau. Mereka menyiasati­nya dengan membeli via online.
ANGGER BONDAN/JAWA POS KOMPAK: Walau toko-toko yang menjual perlengkap­an sepeda di Samarinda tidak banyak dan tak terlampau lengkap, para cyclist SRBC tidak galau. Mereka menyiasati­nya dengan membeli via online.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia