Tambah Jam Terbang di FAI
JAKARTA – Festival Akuatik Indonesia (FAI) 2018 menjadi ajang uji coba bagi timnas polo air putri. Namun, tidak semua atlet timnas ikut dalam event yang digelar di Surabaya dan Sidoarjo pada 16–22 April itu.
Di antara 13 atlet timnas, hanya enam orang yang akan ambil bagian dalam FAI. Mereka adalah Dinda Nur Dinda Nur Asmarandana, Hanna Firdaus, Nyoman Ayu Savitri Arsana, Annisa Rachmawati, Desthia Ramadhina, dan Glindra Patricia. Mereka membela provinsi masing-masing. ’’Dinda, Hanna, Nyoman Ayu, dan Annisa ikut Jabar. Desthia dan Glindra membela DKI Jakarta,’’ kata asisten pelatih polo air putri Inez Febrianti Rasyid.
Atlet yang turun di FAI merupakan pemain muda dengan rentang usia 19–21 tahun. Menurut Inez, para atlet muda itu membutuhkan lebih banyak jam terbang sekaligus meningkatkan mental bertanding. Sementara itu, para pemain senior tetap berlatih di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK).
Tim polo air putri memulai pelatnas sejak 26 Januari. Komposisinya tidak mengalami banyak perubahan dari tim SEA Games 2017. Sepuluh di antara 13 pemain inti dipertahankan. ’’Saat ini ada enam tambahan pemain yang nanti dikerucutkan lagi menjadi 13 pemain,’’ ujar mantan atlet polo air yang menyumbang medali perunggu SEA Games 2017 itu.
Sementara itu, pelatih kepala Zoran Kontic fokus meningkatkan kemampuan individu setiap pemain. Mulai kekuatan fisik, daya tahan, hingga teknik. ’’Skill individu yang baik dari setiap pemain akan menunjang performa tim,’’ kata pelatih asal Serbia tersebut.
Tim polo air putri menargetkan lolos ke semifinal Asian Games 2018. Itu tidak mudah. Tiongkok, Jepang, Kazakhstan, dan Uzbekistan merupakan negara kuat yang menjadi pesaing Merah Putih. Tiongkok adalah jawara Asian Games 2010 dan 2014.
Di sisi lain, Indonesia dua kali berturut-turut meraih medali perak di ajang pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games). Di level Asia Tenggara, pesaing kuat Indonesia adalah Singapura dan Thailand. (han/c16/ca)