Jawa Pos

NH Sebut Enam Nama Remaja

Polisi Sudah Kantongi Semua Identitas

-

SURABAYA – Kondisi NH, korban pemerkosaa­n, kini sudah lebih baik. Dia mampu menceritak­an kronologi kejadian dengan lebih terang kepada polisi. Korban menyebut ada enam orang yang ditemuinya sebelum pemerkosaa­n terjadi. Polisi sudah mengantong­i identitas mereka.

Kanitreski­rm Polsek Semampir AKP Junaidi mengatakan, pihaknya sudah berhasil melacak lokasi enam pemuda yang terakhir bersama NH sebelum ditemukan tergeletak di kuburan pada Rabu sore (11/4) itu. Enam pemuda tersebut tinggal di kawasan Surabaya Utara. ”Sudah kami temukan rumahnya. Tapi, mereka sudah tidak di rumah lagi,” ujarnya kemarin (14/4).

Dia mengungkap­kan, penyidikan saat ini masih murni berdasar pengakuan korban. Namun, kebenaran keterangan tersebut belum diuji. Dalam perkembang­an terakhir, pihaknya menemukan ada enam pemuda yang bersama korban.

Dari pengakuan NH, dirinya pertama berkenalan dengan pemuda berinisial M melalui media sosial (medsos). Pada Selasa (10/4), M mengajak NH ke wilayah Sidotopo Sekolahan Gang VII atau biasa disebut Sidotopo Rel. Di sanalah dia berkenalan dengan Y dan berangkat ke diskotek di Jembatan Merah Plaza

Sudah kami temukan rumahnya. Tapi, mereka sudah tidak di rumah lagi.’’ AKP JUNAIDI Kanitreski­rm Polsek Semampir

Saat itu, M berbonceng­an dengan AN, temannya. NH berbonceng­an dengan Y. ”Menurut pengakuan korban, M dan AN tidak ada saat momen terakhir korban minumminum. Yang ada justru tiga lelaki lain dengan inisial U, AA, dan US,” ungkapnya.

Pihaknya sudah mengetahui enam orang tersebut. Namun, enam pemuda itu ternyata sudah tidak lagi tinggal di rumah mereka. ”Mereka ini kan pemuda-pemuda dengan pekerjaan tidak tetap. Jadi, kami mengira mereka kabur cukup jauh,” jelasnya.

Namun, dia mengaku sudah mengerahka­n personel dan informan untuk melacak mereka. Dia menargetka­n hari ini bisa mengamanka­n setidaknya satu orang yang mengetahui kronologi kejadian. Sebab, hingga saat ini belum ada saksi yang bisa melakukan verifikasi terhadap kronologi kasus.

”Kami masih menggunaka­n asas praduga tak bersalah. Sebab, keterangan korban juga belum tentu 100 persen benar. Kami dengar desas-desus malah korban dengan pemuda yang membonceng­kannya ini merupakan kekasih yang cukup lama,” ungkapnya.

Jawa Pos berusaha melacak salah seorang nama yang disebut korban. Dia adalah Y. Saat didatangi di rumahnya, yang ditemukan di rumah petaknya hanya Mursyidi dan Sumriyah, orang tua Y. Menurut Mursyidi, Y sudah berminggum­inggu tak pulang. ”Bulan lalu saya pukul dia karena bandel tidak mau kerja. Setelah itu, saya tidak melihat sama sekali,” ujar mantan tukang becak itu.

Mursyidi mengaku pasrah dengan peristiwa yang terjadi. Y merupakan anak keempat di antara lima bersaudara. Dia tak melanjutka­n sekolah sejak kelas IV SD. Usianya sekarang sudah 17 tahun. ”Saya masih berharap bisa ketemu sekali lagi sama dia. Berharap ada kesempatan buat dia. Tapi, urusan itu pasti nanti diserahkan ke polisi,” jelasnya.

Soal N H, orangtua Y mengaku tidak mengetahui gadis yang dikabarkan berpacaran dengan anaknya itu. Bahkan, mereka tidak tahu bahwa N H sempat dibawa keruma h mereka saat mandi Rabu siang (11/4). Alasannya, mereka se harian berada di kamar siang itu .” Kamar mandi nya kan bagi sama warga kontrakan lainnya. Tempatnya di luar, jadi kami enggak tahu karena di sini sepi saat hari biasa ,” ungkapnya.

Sementara itu, polisi terus melakukan proses observasi psikologi dan perbaikan mental korban di Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS Bhayangkar­a Polda Jatim. Tim ahli sedang menganalis­is tingkat trauma yang dialami korban. Selain itu, polisi menangani orang tua korban.

Kepala RS Bhayangkar­a Polda Jatim Kombespol dr Prima Heru Yuliharton­o MKes menyatakan, pihaknya kini berfokus untuk melakukan konseling terhadap korban dan orang tuanya. Hal itu dianggap perlu lantaran anak dan orang tua dinilai tak terpisah. Apalagi usia korban masih di bawah umur. ”Orang tuanya juga kami ikutkan konseling,” ujarnya. (bil/mir/c6/eko)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia