Kembangkan Area Mixed-use di Kenjeran
SURABAYA – Pemkot melihat potensi berkembangnya kawasan pesisir di Kenjeran. Rencananya, lahan seluas 6 hektare dikembangkan menjadi mixed-use development di sana. Pemkot sudah menggandeng pengembang. Kini pemkot juga akan melibatkan warga untuk mewujudkannya.
Pengembangan kawasan itu akan difokuskan di daerah Tambak Wedi dan sekitar Jembatan Suramadu. Kasubbag Layanan Informasi Jeffri S. mengungkapkan, daerah tersebut bakal dibuatkan branding tersendiri. Nah, branding itulah yang akan dilempar ke publik untuk dirumuskan bersama-sama. Terutama kreator-kreator muda. ’’Harapannya, karyanya bukan hanya dari satu perspektif, tetapi dari beberapa,’’ jelasnya kemarin (14/4). Karya-karya tersebut akan dipilih melalui Surabaya Ocean Resort Branding Challenge yang juga dinilai secara langsung oleh Wali Kota Tri Rismaharini.
Branding yang dimaksud bukan hanya soal tampilan. Tetapi juga bagaimana kreator dan pengembang bisa turut meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar dengan adanya pengembangan area mixed-use. Pemkot, pengembang, serta kreator akan merumuskan kebutuhan apa yang paling perlu dipenuhi melalui analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threats).
Selain itu, pemkot secara tidak langsung ingin meningkatkan keterlibatan warga Surabaya dalam membangun kotanya sendiri. ’’Ini wujud nyata partisipasi publik,’’ lanjutnya.
Sementara itu, PP Properti Suramadu yang dipercaya dalam pengembangan kawasan tersebut mengungkapkan bahwa masih banyak potensi yang bisa digali. ’’Kami melihat kawasan tersebut belum optimal dikembangkan. Nanti dibuat beyond space, bukan hanya space terbuka,’’ jelas Dirut PP Properti Suramadu Rudy Harsono.
Menurut dia, tugas tersebut tidak terlalu sulit. Sebab, sudah ada ikon yang bisa mengangkat daerah itu. Antara lain, Jembatan Suramadu dan Taman Suroboyo yang sudah dibangun. (deb/c15/git)