Tak Kalah sama Yang Muda
Lomba Make-up GOW
SURABAYA – Lampu sorot bercahaya putih itu jatuh tepat di wajah Rachmat Sumardi, anggota Wanita Pusura Surabaya. Nenek berusia 76 tahun tersebut lantas mengambil alat rias dan kosmetik di hadapannya. Kerutan di tangannya memperlihatkan bahwa Bu Sumardi, begitu sapaannya, sudah sepuh. Namun, untuk urusan merias diri, kecepatan tangannya tidak kalah sama yang muda-muda.
Ibu lima anak dengan empat cucu itu bersemangat dan sesekali tersenyum di depan kaca. Guratan keriput di wajahnya pelan-pelan tersamarkan karena dia terampil memoles wajah. ’’Kalau cuma seperti ini, saya sudah pengalaman. Saya waktu muda dulu seneng dandan. Mugo-mugo menang,’’ tuturnya sembari memonyongkan bibir dan menggoreskan gincu merah.
Sumardi menyatakan sudah lama sekali tidak berjibaku dengan bedak, gincu, blush on, lengkap dengan tetek bengeknya. Sejauh ini dia bersolek seperlunya saja. Misalnya, berdandan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan penting keluarga dan kegiatan organisasi yang digeluti. Di luar itu, dia tampil natural.
Meski demikian, dia tidak lupa cara memoleskan bedak dan menata rambutnya yang dipenuhi uban agar tampil cantik. ’’Saya senang bisa ikut kegiatan ini,’’ paparnya.
Sumardi tidak sendiri. Ada sejumlah perempuan lain di sekitarnya yang melakukan hal serupa dalam lomba make up dan kebaya competition kemarin sore (14/4) di Rotunda V-Walk di Mal Ciputra World.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Surabaya Chusnur Ismiati menyatakan, tahun ini perayaan Hari Kartini dikemas secara berbeda. Selain lomba merias diri sendiri, GOW mengajak anggota lain agar gemar menulis. Kegiatan menulis dimulai bulan ini. Hasilnya akan dikumpulkan, kemudian dijadikan buku. ’’Rencananya launching buku itu dilakukan pas perayaan Hari Ibu pada Desember mendatang,’’ tuturnya.
Tampil cantik tidak harus diartikan sebagai perempuan menawan nan pandai bersolek. Namun, cantik juga berarti perempuan yang cerdas dan suka kerja sosial. Mereka akan menulis apa saja mengenai pengalaman mereka dalam organisasi yang digeluti. ’’Kartini kan perjuangannya panjang dan dia terkenal karena menulis. Maka, kami juga akan menulis dan itu kegiatan menarik,’’ ucap perempuan 47 tahun tersebut.
Rangkaian kegiatan tersebut ditutup dengan acara talk show Pentingnya Menjaga Kesehatan Kulit oleh para ahli. Harapannya, para perempuan bisa lebih cakap dalam merawat kesehatan kulit. (jos/c15/jan)