Jawa Pos

Mirip Pasar Senggol, Puskesmas Simolawang Direhab

Pemkot Siapkan Rp 4,46 Miliar

-

SURABAYA – Pemkot Surabaya bakal merenovasi sejumlah puskesmas tahun ini. Salah satu fasilitas kesehatan (faskes) yang diperbaiki adalah Puskesmas Simolawang. Layanan pengobatan di Kecamatan Simokerto itu akan direhab total.

Mengacu proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Surabaya, pemkot telah menyiapkan anggaran Rp 4,46 miliar untuk perbaikan. Seluruh bangunan puskesmas bakal dibongkar. Ruang pelayanan diperbarui.

’’Kami tentu senang dengan rencana perbaikan. Puskesmas mirip pasar senggol,’’ kata Kepala Puskesmas Simolawang dr Ana Susanti saat dikonfirma­si terkait perbaikan. Dia membenarka­n bahwa kondisi puskesmas memang belum tertata sempurna. Saat ini masih banyak fasilitas yang perlu ditambah.

Kurangnya fasilitas bisa dilihat dari kondisi ruang pendaftara­n. Karena ruangannya sempit, jumlah kursi antrean kurang. Sebagian pengunjung terpaksa berdiri. Ada pula yang memilih berjubel di depan ruang pelayanan lainnya.

’’Padahal, kami melayani 200 pasien setiap hari. Kami diberi mandat menampung 39 ribu warga yang sakit,’’ ungkap Ana.

Dia menuturkan, pelayanan memang tetap berjalan. Hanya, masyarakat mengeluhka­n sempitnya puskesmas. Mereka sambat saat berdesakan.

Puskesmas yang mirip pasar senggol itu juga bisa dilihat dari tempat parkir. Kendaraan berjubel. Sebab, lahan untuk tempat parkir sempit. Sebagian pengunjung terpaksa meletakkan kendaraann­ya dijala n masuk puskesmas.

’’Bukan hanya itu, kami belum me- miliki gudang dan ruang khusus lansia,’’ ungkap Ana. Menurut dia, luas total puskesmas hanya 400 meter persegi. Ukuran tersebut harus dibagi untuk 16 ruangan.

Agar pelayanan tetap berjalan, satu ruangan terpaksa mempunyai fungsi ganda. Ruang kepala puskesmas disulap jadi tempat pertemuan. Adapun ruang gizi dijadikan satu dengan promosi kesehatan (prokes).

Ana menjelaska­n, pembanguna­n tidak mungkin dilangsung­kan dengan memperluas gedung. Sebab, kanankiri puskesmas dipenuhi permukiman. Jadi, puskesmas bakal dibangun menjadi dua lantai.

Puskesmas Simolawang berada di dalam gang. Jaraknya dengan jalan raya sekitar 800 meter. Untuk memasukiny­a, ambulans terpaksa berjalan pelan. Karena jalan sempit, pengunjung harus mengurangi kecepatan saat mendatangi­nya.

Lantas, bagaimana dengan pelayanan saat dibongkar? ’’Waktu rehabnya belum tahu pasti. Namun, kami sudah bersiap-siap,’’ kata Ana. Menurut dia, sejumlah peralatan pengobatan telah dikemasi. Ketika dibongkar, pelayanan dipindahka­n sementara.

Rencananya, pengobatan disebar ke tiga tempat. Dua berada di puskesmas pembantu dan satunya di Rusunawa Sombo. Puskesmas saat ini mulai melakukan sosialisas­i. (hen/c15/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia