Bikin Masterplan Penanganan Banjir
SIDOARJO – Kota Delta masuk wilayah yang rawan bencana. Baik banjir, angin puting beliung, maupun kebakaran. Bencana tersebut pun masih sangat mungkin terjadi sepanjang tahun ini. Apalagi, awal tahun ini banjir dan puting beliung terjadi di beberapa wilayah.
Banjir, misalnya. Awal tahun ini beberapa daerah di tiga kecamatan sudah akrab dengan banjir. Ketiganya adalah Porong, Tanggulangin, dan Waru. Bahkan, banjir di Porong sempat melumpuhkan perjalanan kereta api dari Surabaya ke wilayah Jawa Timur bagian selatan dan timur.
Angin puting beliung juga sudah menghajar beberapa tempat. Wakil Bupati Sidoarjo
Misalnya, Ambeng-Ambeng dan Ngingas, Waru. Selain itu, Sedati Gede dan Pabean, Sedati. ’’Masyarakat Sidoarjo harus selalu waspada. Sebab, bencana yang terjadi boleh dibilang tidak sedikit,’’ kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.
Data tahun lalu menunjukkan hal tersebut. Sepanjang tahun lalu, banjir terjadi di 5 kecamatan dan 26 desa atau kelurahan. Wilayah yang rawan diterjang banjir, antara lain, Waru, Sidoarjo, Porong, Tanggulangin, dan Jabon.
Angin puting beliung terjadi di 12 kecamatan. Atau, tepatnya di 30 desa atau kelurahan. Angka kasus kebakaran juga tinggi. Sepanjang 2017, ada 273 kasus kebakaran. ’’Untuk penanganan banjir, kami terus berupaya meminimalkan dengan berbagai langkah,’’ kata Nur Ahmad. Di antaranya, normalisasi beberapa sungai dan pemasangan pompa. Selain itu, Pemkab Sidoarjo menyusun masterplan penanganan banjir untuk kawasan utara dan selatan. ”Masterplan tersebut terus digodok agar bisa diimplementasikan,” lanjutnya.
Puting beliung dan kebakaran tentu sulit diduga. Karena itu, pemkab mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Khusus kebakaran, masyarakat diminta tidak sembrono saat menyalakan listrik dan kompor atau membakar barang.
Pemkab juga berusaha memperbesar lagi anggaran tak terduga untuk membantu korban bencana. Tahun ini alokasi anggarannya sekitar Rp 6 miliar. ’’Harapan kami tentu jangan sampai terjadi bencana. Tapi, melihat data tahun lalu, kita semua patut selalu waspada,’’ ujar Nur Ahmad.
Masterplan tersebut terus digodok agar bisa diimplementasikan,”
NUR AHMAD SYAIFUDDIN