Pakde Karwo Paparkan Konsep Tiga Pilar Plus
KONDISI yang aman dan nyaman, khususnya menjelang pelaksanaan pilkada serentak pada Juni mendatang, bisa diwujudkan jika ada sinergitas dari berbagai pihak yang disebut Gubernur Jatim Dr H Soekarwo sebagai tiga pilar plus. Yaitu, pemerintah daerah, TNI/Polri, DPRD/parpol, plus tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas).
Konsep tiga pilar plus tersebut dipaparkan Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, di hadapan ratusan perwira siwa/ pasis Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) kemarin (16/4). ”Tiga pilar plus ini harus saling mendukung,” cetus Pakde Karwo saat mengisi kuliah umum untuk Pasis Dikreg LVI Seskoad di Gedung Jenderal Gatot Subroto Seskoad, Bandung.
Menurut orang nomor satu di Jawa Timur tersebut, kondisi yang aman dan kondusif merupakan syarat awal untuk melakukan pembangunan. Pertumbuhan dan peningkatan pembangunan berkorelasi dengan kesejahteraan rakyat. Tiga pilar plus dipercaya Pakde Karwo akan menjadi dasar yang kokoh yang akan memberikan dampak positif. ”Khususnya dalam menciptakan suasana harmonis di daerah,” kata Pakde Karwo.
Kekompakan tiga pilar plus di Jatim telah mampu menurunkan tindak kejahatan, angka kriminalitas, dan jumlah demo. Pertemuan tiga pilar plus di tingkat provinsi rutin diadakan dua kali setahun untuk mengantisipasi secara dini, baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, maupun desa. Rapat koordinasi secara rutin juga diselenggarakan di tingkat kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/desa.
”Melalui kegiatan ini, deteksi dan cegah dini terhadap permasalahan yang mungkin timbul bisa segera diatasi di tingkat bawah,” ungkapnya.
Untuk itu, peran komunitas intelijen daerah (Kominda) dan Forkopimda perlu dioptimalkan. Begitu pula peran forum kerukunan umat beragama (FKUB), BIN potensi masyarakat, Basarda/BPBD, forum LLAJ, dan forum silaturahmi nasional.
Selama dua tahun terakhir, kasus yang terjadi di desa harus diselesaikan di tingkat kecamatan. ”Karena itu, Babinsa dan Babinkamtibmas sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas di tingkah bawah,” imbuh Pakde Karwo.
Kerja sama dengan TNI/Polri terus dibangun Pemprov Jatim untuk menjaga kondusivitas, terutama dalam hal pencegahan, pemberantasan kejahatan, rehabilitasi/ rekonstruksi, serta kontribusi dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan. Bentuk kerja sama yang telah dilakukan dengan TNI, antara lain, di bidang ketahanan pangan, rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH), keluarga berencana, dan penanggulangan bencana alam.