Infrastruktur Dongkrak Sentra-Sentra Kota Baru
SURABAYA – Perekonomian di Jawa Timur diproyeksi masih cukup cerah. Tahun politik 2018 diperkirakan tidak menimbulkan gejolak berarti. Tren penjualan pun masih akan tumbuh.
Chairperson Enciety Business Consult (EBC) Kresnayana Yahya mengatakan, pembangunan infrastruktur turut menyuburkan sentra-sentra ekonomi yang kian bermunculan. Misalnya pembangunan tol Surabaya–Ngawi. ”Jalanan yang dilewati banyak, ada simpul-simpul, industri pindah ke situ. Ini akan memberi dampak,” ujarnya dalam Jawa Pos Business MeetUp:PeluangPasarProperti2018dilounge Jawa Pos, Surabaya, kemarin (16/4).
Menurut dia, pabrik-pabrik mulai mencari lahan baru. Misalnya di Jombang, Nganjuk, atau Magetan. Sentra-sentra kota baru juga akan semakin bermunculan. Karena itu, merujuk perspektif pembangunan infrastruktur, setidaknya para developer memiliki gambaran tentang apa yang bisa dilakukan dalam dua tahun ke depan.
Dalam menyasar pasar, menurut dia, pendidikan masyarakat juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri. Area Surabaya, Malang, dan Sidoarjo menjadi pasar paling potensial. Sebab, tingkat pendidikan SMA masyarakat di kota tersebut mencapai 55 persen. Gresik juga cukup prospektif lantaran pendidikan SMA masyarakatnya di angka 43 persen. Selain itu, ada Mojokerto.
Selain Kresnayana, hadir dalam kesempatan itu Senior Vice President of Consumer Loan Business BCA Eko Budiono. Saat ini tren pengambilan KPR semakin tinggi. Terutama untuk kisaran nominal Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Ada juga Rp 1 miliar– Rp 2 miliar. Nominal di atas Rp 2 miliar pun ada. ”Untuk kategori itu, biasanya bukan rumah pertama,” katanya.