Minum Sesuai Kebutuhan
KITA sering mendengar anjuran untuk minum setidaknya delapan gelas atau sekitar 2 liter per hari. Namun, menurut praktisi sport science dan medis berikut, anjuran itu tidak benar-benar tepat. Bagi sebagian orang dengan kondisi tertentu, mengonsumsi cairan berlebih justru bisa berbahaya. Misalnya, mereka dengan gangguan jantung.
Karen Dwyer, deputy head School of Medicine Deakin University, Geelong, mengatakan, ’’Minumlah ketika merasa haus. Ginjal memiliki kemampuan luar biasa untuk bekerja dengan air sehingga akan memekatkan urine dan mengirimkan pesan ke otak untuk minum lebih banyak ketika mulai kering’’.
Pengukur terbaik tingkat hidrasi adalah warna urine. Idealnya, urine berwarna kuning muda. Jika warnanya kuning gelap, berarti lebih banyak air yang dibutuhkan. Jika warna urine bening seperti air, tidak perlu terlalu banyak minum air.
Vincent Ho, dosen senior dan ahli gastroenterologi akademis klinis di Western Sydney University, menuturkan bahwa tampaknya rekomendasi untuk minum delapan gelas air sehari mungkin berasal dari jurnal National Academy of Sciences Food and Nutrition Board pada 1945. Di situ disebutkan bahwa asupan air yang disarankan bagi orang dewasa adalah 2,5 liter setiap hari.
Rekomendasi itu juga menyatakan bahwa sebagian besar kuantitas tersebut terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Kembang kol dan terong, misalnya, mengandung 92 persen air. Tomat mengandung 94 persen air.
Ukurannya untuk setiap orang tidak sama. Orang dewasa yang sehat mungkin tidak perlu minum delapan gelas air tambahan sehari. Di sisi lain, orang dengan penyakit tertentu atau tinggal di iklim yang sangat panas mungkin memerlukan asupan cairan yang lebih besar.