20 Damkar Padamkan Api Selama Lima Jam
SURABAYA – Gudang produkproduk berbahan plastik milik PT Sumber Rejeki Varian pada Minggu malam (15/4) terbakar. Peristiwa itu terjadi pada pukul 23.30. Api berkobar cukup hebat hingga baru bisa dipadamkan lima jam kemudian, pukul 04.30. Dua puluh mobil damkar dikerahkan untuk menjinakkan api.
Menurut penuturan saksi Widodo, satpam PT Margomulyo Indah, dirinya baru saja tiba di posnya yang berjarak 200 meter dari lokasi kejadian ketika api mulai menyala. Malam itu gilirannya berjaga keliling lingkungan. ”Tiba-tiba saya dikabari teman, katanya ada api di PT Sumber Rejeki Varian,” ucapnya
Padahal, saat dia melewati tempat tersebut beberapa menit sebelumnya, tidak ada api, apalagi asap yang membubung. Sejurus kemudian, dia melapor kepada petugas pemadam kebakaran. Sambil menunggu mobil damkar datang, dia bersama satpam lain dan warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. ”Sekitar lima menit kemudian, petugas pemadam datang,” kata Yusuf Witanto, satpam lainnya.
Gudang PT Sumber Rejeki Varian itu berada di Margomulyo Indah 1 Blok B No 6. Edy Tanuwidjaja, pemilik PT Sumber Rejeki Varian, hanya bisa melihat nanar saat lidah api menjilat habis seisi gudang. Warga Gubeng Kertajaya itu hanya tertegun ketika melihat gudang beserta seluruh isinya ludes. ”Saya nggak nyangka. Ketika dihubungi satpam, saya sedang tidur. Saya langsung cek ke lapangan, ternyata benar kebakaran,” ucapnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, kerugian materi miliaran rupiah. Petugas pemadam kebakaran sempat terkendala oleh sumber air yang jauh dari TKP ketika memadamkan api. Selain itu, akses menuju tempat kejadian cukup berkelok dan jauh dari jalan utama. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya Chandra Oratmangun di tempat kejadian. Chandra menjelaskan, semula pihaknya mendatangkan 17 unit mobil PMK. Namun, karena api semakin besar, didatangkan lagi tiga unit agar proses pemadaman lebih cepat.
Pusat api yang berada di tengah gudang juga membuat petugas kesulitan untuk menjangkaunya. Akhirnya, dengan bantuan forklif di sekitar lokasi, pintu gudang bisa dirobohkan. Petugas dapat leluasa menuju pusat api dan menyiramnya dengan air.