DPRD Kota Surabaya Idamkan Smart City Seutuhnya
Sistem Keamanan Terintegrasi, Maksimalkan Penggunaan Energi Terbarukan
MESKI sudah meraih berbagai penghargaan di bidang smart city,
Kota Surabaya tak lekas berpuas diri. Konsep smart city terus dikembangkan demi mewujudkan tata kelola kota yang baik.
Misi itulah yang diemban DPRD Kota Surabaya saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Amerika Serikat (AS) akhir Maret lalu. Dipimpin Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji, rombongan yang terdiri atas lima anggota DPRD Kota Surabaya itu menggali berbagai informasi tentang penerapan smart city.
Para anggota dan pimpinan DPRD Kota Surabaya menghadiri Smart Cities Connect Conference & Expo 2018 yang diadakan pada 28–29 Maret lalu di Kansas, AS. Ajang tersebut diikuti berbagai perusahaan besar di dunia di bidang teknologi yang ramah lingkungan.
Di expo tersebut, rombongan DPRD Kota Surabaya tertarik pada teknologi
smart security system yang terintegrasi serta bisa dikendalikan hanya melalui
smartphone dan internet. Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji beranggapan bahwa smart security system bisa diaplikasikan di Surabaya.
”Kami rasa, sistem itu memungkinkan jika diterapkan di Surabaya. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi Surabaya karena ini bukan barang mewah lagi, tapi sebuah kebutuhan,” papar pria yang akrab disapa Cak Ji itu.
Lebih lanjut, Cak Ji menjelaskan bahwa kelak sistem tersebut bisa diterapkan secara lokal. Misalnya, di lingkungan kantor pemerintahan atau fasilitas umum dan ruang publik lainnya. ”Kehadiran teknologi ini tentu akan memberikan keamanan yang ekstra,” tegasnya.
Selain pameran produk-produk yang berbasis teknologi ramah lingkungan, ajang tersebut diwarnai beberapa sesi diskusi. Salah satunya, diskusi yang terkait dengan solusi kota berbasis jaringan dan data.
”Kami juga mengikuti sesi diskusi yang membahas tentang bagaimana membangun kota yang lebih pintar. Panel diskusi tersebut bercerita tentang tantangan dan pelajaran yang didapat Swedia dalam menerapkan pelajaran dari living labs ke penyebaran kota yang lebih luas,” terang Cak Ji.
Setelah puas menggali ilmu tentang penerapan konsep smart city, rombongan DPRD Kota Surabaya melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, AS. Rombongan DPRD Kota Surabaya disambut hangat oleh Duta Besar RI untuk AS Budi Bowoleksono. Mereka berbincang ringan tentang kondisi hubungan bilateral antara Indonesia dengan AS.
Budi menjelaskan bahwa hubungan AS-Indonesia harus dilihat dari cara pandang atau perspektif yang positif. Terlepas dari berbagai dinamika yang lazim terjadi dalam setiap hubungan bilateral.
Pihaknya pun selalu mempromosikan Indonesia, baik dari segi infrastruktur, wisata, produk, hingga budaya. Selain itu, kerja sama terus ditingkatkan, terutama di bidang-bidang di mana AS unggul. ”Misalnya, teknologi komunikasi dan informasi. Juga teknologi terbarukan seperti solar panel,” ujar Budi.
Untuk itu, Budi menyarankan agar setiap kunjungan ke AS bisa dimanfaatkan dengan baik. Harus lebih spesifik dan terancang khusus sesuai kebutuhan, potensi, serta peluang yang ada di AS.
Rombongan DPRD Kota Surabaya juga menyampaikan beberapa gagasan tentang keinginan yang terkait pembangunan kawasan dengan energi terbarukan. Ke depan, Surabaya diharapkan bisa membangun Kampung Tenaga Surya yang akan menjadi kampung percontohan ramah lingkungan bagi perkampungan lainnya di Kota Pahlawan. Para wakil rakyat itu berharap agar dubes RI di AS bisa menjembatani kerja sama dengan perusahaan solar
cell di AS atau NGO.
”Di negara maju penggunaan teknologi
tenaga surya ini sudah dilakukan sejak lama karena banyak keuntungannya, mulai dari sisi efisiensi penggunaan listrik hingga hemat biaya per bulan. Itu salah satu harapan besar kami membangun kawasan dengan energi terbarukan,” kata Cak Ji.
Support KBRI, Perkenalkan Kebudayaan Bangsa
Tak hanya menimba ilmu, rombongan DPRD Kota Surabaya juga mendukung program yang akan dilakukan Kedutaan Besar RI (KBRI) di AS. KBRI kerap mempromosikan beberapa kebudayaan khas Indonesia, salah satunya reog yang kini berkembang pesat dan digemari di Washington DC.
Dubes RI untuk AS Budi Bowoleksono pun meminta dukungan dari DPRD Kota Surabaya untuk membantu menyediakan seorang pelatih kesenian reog Ponorogo untuk menetap di Washington selama tiga bulan. Kelak pelatih tersebut fokus untuk melatih tim reog Ponorogo di Washington.
”Tim ini akan tampil di beberapa acara di Washington. Tujuan utama kami adalah memperkenalkan seni budaya Indonesia, khususnya reog Ponorogo di Washington dan sekitarnya,” ujar Budi.
Tanpa ragu, rombongan DPRD Kota Surabaya bersedia memberikan dukungan penuh. ”Kami akan support program KBRI. Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap kelestarian seni agar kesenian kita tidak lagi diklaim negara tetangga,” pungkas Cak Ji.