Jawa Pos

Kekeringan Diprediksi Datang Lebih Cepat

-

GRESIK – Banjir yang melanda Gresik Selatan dan Utara baru beberapa minggu berlalu. Sekarang musim kemarau mulai tiba. Kekeringan sudah mengancam.

Ancaman kekeringan diprediksi datang lebih cepat. Sebab, pasokan air di beberapa tempat mulai sulit didapat. Di Dusun Glintung, Desa Kepatihan, Menganti, warga sudah mengeluh. Puluhan hektare sawah dilanda kekeringan. ’’Persediaan air kritis sejak dua minggu ini,’’ tutur Anam, seorang warga.

Padahal, warga telanjur menanam padi untuk musim panen kedua. Padipadi mulai mengering. Persediaan air menipis. Bahkan, di beberapa areal persawahan, tanah sudah retak-retak karena kekeringan.

Kasi Kesejahter­aan Desa Kepatihan Hamim menyebutka­n, sedikitnya 30 hektare sawah mengalami kekeringan. Untuk mengairi padi, warga hanya mengandalk­an sisa air dari waduk kecil. Jaraknya sekitar 500 meter. Itu pun airnya sudah menipis. ’’Harus pakai pompa air. Warga mengeluark­an biaya lebih,’’ tutur Hamim.

Kepala BPBD Gresik Abu Hasan memastikan bahwa musim kemarau sudah tiba. Musim itu ditandai dengan sirkulasi angin yang didominasi angin timur. Fenomena tersebut mengakibat­kan udara yang terasa panas. ’’Kemarau mulai terjadi di beberapa daerah di Jatim, termasuk Gresik,’’ katanya.

Selain angin timur, kondisi itu diikuti 20 hari tanpa hujan (HTH). BPBD mengingatk­an ancaman kekeringan. ’’Daerahdaer­ah rawan kekeringan sudah kami petakan,’’ ucapnya.

Terdapat 32 desa yang masuk daftar rentan dan rawan kekeringan. Desa-desa itu meliputi desa di Kecamatan Cerme, Menganti, Duduksampe­yan, Balongpang­gang, Benjeng, Kedamean, Bungah, Sidayu, dan Dukun.

 ?? UMAR WIRAHADI/JAWA POS ?? ANCAMAN KEMARAU: Area persawahan mulai mengalami kekeringan di Dusun Glintung, Desa Kepatihan, Menganti.
UMAR WIRAHADI/JAWA POS ANCAMAN KEMARAU: Area persawahan mulai mengalami kekeringan di Dusun Glintung, Desa Kepatihan, Menganti.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia