Desa Berdaya 2018 Dorong Kemandirian Desa
GRESIK – Setiap desa punya potensi. Agar berkembang dan mampu menyejahterakan masyarakatnya, dibutuhkan seorang Kades yang berpikiran maju. Pemimpin yang inspiratif dan inovatif salah satu kuncinya.
Kemarin (16/4) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) bersama Jawa Pos meluncurkan program Desa Berdaya di kantor Pemkab Gresik. Peluncuran berlangsung meriah. Sebab, ada 110 desa yang menjadi percontohan dalam program tersebut. Para Kades siap menjadi pionir.
Wakil Bupati Moh. Qosim dan Direktur PT Jawa Pos Koran Ivan Firdaus meluncurkan program tersebut. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Qolib, Kepala Dinas PMD Tursilowanto Harijogi, dan Kabaghumas Pemkab Suyono. Juga, perwakilan dari 110 desa di 10 kecamatan seKabupaten Gresik.
’’Karena memiliki semangat membangun, mereka menjadi 110 desa pionir,’’ tutur Qosim kemarin.
Pejabat yang juga dikenal seba- gai ulama itu mengajak para kepala desa untuk bersemangat mengembangkan desa masing-masing. Semua potensi dikembangkan. Di antaranya, seni; budaya; serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tujuannya, masyarakat desa lebih berdaya dan lebih maju. ’’Kami akan memfasilitasi pengenalan potensi desa tersebut kepada dunia luar melalui media,’’ kata Qosim.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Gresik Tursilowanto Harijogi menambahkan, program Desa Berdaya Gresik 2018 merupakan program pemberdayaan di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kesiapsiagaan bencana. Pendekatannya integratif.
’’Pola pikir desa mandiri harus berdaya dulu. Insya Allah setelah berdaya bisa mandiri,’’ papar Tursilowanto.
Ivan Firdaus mengatakan, untuk meningkatkan pengetahuan kepala desa dalam menghadapi wartawan, Jawa Pos siap memberikan edukasi. ’’Akan ada pelatihan jurnalistik secara intens bagi para kepala desa,’’ katanya.
Launching Desa Berdaya Gresik 2018 semakin meriah dengan tampilnya sejumlah kesenian tradisional para pelajar di Kota Giri. SMP Negeri 1 Gresik, misalnya, menampilkan tari pudak mayang.