UMKM Tenggilis Mejoyo Jalani Asesmen
Disdag Kategorikan Tiga Jenis Usaha
SURABAYA – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan kekuatan ekonomi rakyat yang berkembang pesat di metropolis. Merujuk data dinas perdagangan (disdag), Surabaya memiliki 645 UMKM. Namun, perhatian kepada pelaku usaha belum maksimal.
Karena itu, disdag mulai melakukan asesmen kepada UMKM. Tujuannya menggolongkan usaha. Dengan begitu, pemkot bisa memberikan pembinaan untuk mengembangkan bisnis ke arah yang benar. Asesmen kali pertama dilakukan di Kecamatan Tenggilis Mejoyo kemarin.
Tercatat ada 18 UMKM yang disurvei. Sementara itu, total pelaku usaha di kawasan timur Surabaya 199 orang. Program itu akan menggandeng lima perguruan tinggi di Surabaya. Yakni Unair, ITS, Ubaya, Universitas Ciputra (UC), dan UK Petra. Lima universitas tersebut akan mendampingi pelaku usaha sesuai dengan klasifikasi dan wilayahnya. ’’Asesmen ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas UMKM di Tenggilis Mejoyo,’’ ujar Camat Tenggilis Mejoyo Ahmad Daya Prasetyono.
Kemarin setiap pelaku usaha wajib mengisi blangko yang sudah disiapkan. UMKM akan dikategorikan ke dalam tiga jenis, yakni mikro madya, mikro pemula, dan mikro mandiri. Ada 10 indikator yang membedakan klasifikasi UMKM. Yaitu omzet, aset, tenaga kerja, pemasaran, perizinan, tempat usaha, pembeli, penggunaan teknologi, masa usaha, dan laporan keuangan. ’’Bagi UMKM yang tidak masuk kualifikasi yang diinginkan, jangan berkecil hati. Justru harus tambah semangat untuk bisa naik peringkat,’’ ujar mantan camat Tandes itu.
Kasi Perekonomian Kecamatan Tenggilis Mejoyo Basuki Rachmad menambahkan, dirinya sengaja meminta segera dilaksanakan klasifikasi di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk memberikan pembinaan yang pas kepada UMKM. ’’Dengan tahu golongannya, gampang mengetahui perkembangan UMKM,’’ katanya.
Nanti asesmen berlangsung secara rutin tiga bulan sekali. Tujuannya memantau perkembangan usaha mereka. ’’Kriteria penilaian yang belum terpenuhi wajib segera dilaksanakan oleh UMKM. Nanti petugas turun ke lapangan untuk mengetahui sudah dilaksanakan atau belum,’’ ujarnya.