Ringkus PNS saat Hendak Pesta SS
Bersama Mantan Pegawai Negeri
SIDOARJO – Seorang PNS di lingkungan Pemkab Sidoarjo dikenalkan Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji. PNS dinas perhubungan yang bertugas di Terminal Gedangan tersebut tidak diperkenalkan terkait prestasinya. Namun, Dwi Heri Nugroho (DHN), PNS itu, diamankan polisi ketika hendak berpesta narkoba.
Warga Magersari tersebut diringkus bersama Djoko Susilo (DS). Pria 62 tahun itu merupakan mantan pegawai dishub. Kasat Narkoba Polresta Sidoarjo Kompol Sugeng Purwanto menjelaskan, keduanya dulu merupakan rekan kerja. Mereka beberapa kali berpesta sabu-sabu (SS).
Nah, Minggu (15/4) keduanya berniat memakai barang haram tersebut. DS membeli sepaket SS dari pengedar di Jabon. Serbuk putih itu lantas dibawa ke rumahnya di Perumahan Permata Regency Tanggulangin. Tampaknya, DS dan DHN mempersiapkan pesta narkoba tersebut jauh-jauh hari. Alat isap sudah disiapkan. Sebelum menikmati barang terlarang itu, petugas menangkap keduanya. ’’Di saku DHN kami temukan 0,56 gram sabu-sabu,’’ paparnya.
Selain DHN dan DS, polisi menangkap sembilan tersangka lainnya. Plus barang bukti 1,88 gram ganja dan 17,79 gram SS. Semua barang bukti itu merupakan hasil operasi tumpas semeru yang dilaksanakan sampai pekan lalu. ’’Tersangka ditangkap di enam TKP yang berbeda,’’ kata Himawan. Di antaranya, Gedangan, Sidoarjo, Buduran, dan Tanggulangin. Masing-masing dua kasus. Satu kasus masingmasing di Pasuruan serta Jabon.
Khusus kasus di Gedangan, polisi melakukan pengembangan perkara. Tersangka atas nama Mohammad Irawan Hidayat diperiksa lebih lanjut. Sebab, polisi menyita 3 gram SS dari tangannya. Warga Desa Wedi, Gedangan, itu lantas buka suara. ’’Ada jaringan narkoba di Gedangan,’’ ucapnya.
Berdasar penelusuran petugas, kata Himawan, jaringan Gedangan memiliki kelengkapan struktur organisasi. Irawan bertindak sebagai pengguna dan pengedar. Dari keterangan Irawan, polisi berhasil menangkap dua rekan kerjanya. Yakni, Muchammad Jefri Dyanto, warga Desa Wedi, Gedangan, serta Romi Adam Klavert. Keduanya merupakan pengguna sekaligus pengedar. ’’Pemasok barang masih dalam pencarian,’’ paparnya.
Berdasar catatan Polresta Sidoarjo, ada sejumlah kecamatan yang menjadi perhatian petugas. Sebab, kasus peredaran narkoba di wilayah tersebut tinggi. Di antaranya, Taman, Waru, Sidoarjo, Sukodono, dan Buduran. ’’Itu peringkat lima besar,’’ jelasnya. Sebagai langkah pencegahan, polisi rutin turun ke wilayah tersebut. Korps baju cokelat itu juga mengadakan sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah-sekolah.