Hari Kedua UNBK, Server Lancar
Diwarnai Kebocoran Soal
JAKARTA – Setelah down pada hari pertama ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMP Senin lalu, pelaksanaan unas hari kedua kemarin (24/4) berjalan lancar. Tidak ada lagi laporan se r v e r n gada t. Sayang, peredaran bocoran soal masih terus terjadi.
Sekolah-sekolah yang pada hari pertama mengeluhkan server ngadat kemarin mengaku lancar jaya. Salah satunya disampaikan Sekjen FSGI Heru Purnomo yang bertugas mengawasi UNBK di sebuah SMPN di Jakarta Timur. ”Pelaksanaan ujian tepat waktu,” katanya.
Di Malang dan Gresik yang pada hari pertama mengalami masalah server ngadat, hal yang mengganggu itu tidak terjadi lagi
Ujian mata pelajaran matematika bisa dilakoni siswa sesuai jadwal.
Sayang, kebocoran soal terus terjadi. Bocoran soal unas menyebar melalui media sosial. Pelanggaran tersebut sebenarnya sudah marak saat unas SMA pada 9–12 April lalu. Namun, saat unas SMP diselenggarakan, hal itu belum juga teratasi.
Pada hari pertama UNBK SMP ditemukan bocoran soal lewat Line. Di hari kedua hal yang sama ditemukan lagi. Ada kesamaan dalam soal tersebut. Yakni, ada tulisan PUSPENDIKCATCBT17. Artinya, soal itu dikeluarkan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud sebagai penanggung jawab unas. Boleh dibilang, soal tersebut asli.
Inspektur Investigasi Kemendikbud Fuad Wiyono pun tidak mengelak bahwa ada kemungkinan soal bocor. ”Pengawas yang kurang peduli. Akan saya koordinasikan dengan tim Puspendik,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Beredarnya bocoran soal itu sangat disayangkan. Sebab, dalam SOP penyelenggaraan unas 2017–2018, ketentuan pelaksanaannya sudah sangat ketat.
Dalam SOP tersebut dijabarkan, peserta dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian. Pengawas pun wajib menegur ketika ada kecurangan.
Fuad menyatakan bahwa berbagai kemungkinan bisa terjadi. ”Apalagi, kamera tersembunyi kan banyak sekarang,” ucapnya. Dia juga menjelaskan bahwa Kemendikbud belum menemukan pelaku kecurangan tersebut. Pihaknya, kata Fuad, masih menelisik kemungkinan adanya oknum siswa, bimbel, guru, atau pihak lain yang menyebarkan. ”Ini masih proses,” tuturnya.
Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menerangkan, beredarnya foto soal ujian menandakan adanya pengawas ruang ujian yang lalai. ”Puspendik Kemendikbud sudah mengidentifikasi sekolah yang pengawasannya lalai,” katanya. Namun, Bambang tidak bersedia membeberkan data sekolah yang lalai itu.