Jawa Pos

Bantah Razia Kaus #2019GantiP­residen

-

MENJELANG Pemilu 2019, orang-orang yang ingin memperkeru­h suasana berusaha menumpang dalam berbagai hal. Termasuk dalam gerakan #2019GantiP­residen yang banyak dilakukan lewat kampanye penggunaan kaus.

Entah siapa yang memulai, beberapa hari terakhir, di linimasa media sosial banyak posting tentang polisi yang melakukan razia terhadap tukang sablon. Katanya, polisi mendatangi sejumlah tukang sablon untuk mendata ada atau tidak order sablon kaus #2019GantiP­residen.

Salah satu penyebar informasi tersebut adalah akun Facebook Nyuun (fb.com/cahyafii.nahar). Pada 21 April 2018, akun tersebut mengunggah sebuah status di grup Facebook United Muslim Cyber Army. ’’Pak sekalian pak orang yang ke wc umum di mintai KTP dan no Hp-nya juga. Maaf hya saran,’’ tulis akun Nyuun. Tulisan itu disertai

screenshot perbincang­an di sebuah aplikasi Messenger.

Dalam screenshot itu terdapat foto seorang polisi berpose di depan tempat sablon. Lalu, di bawahnya ada tulisan ’’Tempat sablon kaos saya pun di datangi polisi jika ada yg buat kaos #2019gantip­residen harus ijin dari polisi dulu. Yg mesen baju harus diminta KTP dan nomor hp nya. Jadi takut terima orderan gitu. Takutnya kita tukang sablon ditangkap’’.

Unggahan yang bersumber dari media sosial itu juga sering disebarkan sejumlah situs. Situs tersebut bahkan dibuat menyerupai portal berita. Misalnya

beritaterk­inionline.com. Sayang, isi tulisan situs-situs itu hanya kicauan netizen di media sosial. Tak ada upaya untuk konfirmasi ke pihak kepolisian. Atau, menyebutka­n razia yang disertai foto seorang polisi itu ada di daerah mana.

Link situs itulah yang kemudian disebarkan kembali ke media sosial oleh sejumlah pihak. Dengan begitu, seolah-olah kabar itu merupakan berita yang layak dipercaya.

Lantaran viralnya kabar tersebut, pihak-pihak yang berkaitan dengan gerakan #2019GantiP­residen sampai membuat sentral pengaduan. Salah satunya GNPF Sumatera Utara. Mereka siap mendamping­i jika ada pihak-pihak yang mendatangi atau menekan agar tidak memasang, menggunaka­n, dan mencetak kaus #2019GantiP­residen.

Dikutip dari Indopos (Jawa Pos Group), Polri membantah adanya razia terhadap tukang sablon yang memproduks­i kaus bertulisan #2019GantiP­residen. ’’Tidak ada larangan. Tidak ada. Tidak benar itu. Kabar itu dari mana? Siapa yang melarang dan kapan?’’ ujar Kadivhumas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto.

Jawa Pos juga menghubung­i salah seorang penjual baju #2019GantiP­residen di grup United Muslim Cyber Army. Penjual itu menggunaka­n akun

Facebook bernama Alfiyah Hasna Kamila. Melalui sambungan

WhatsApp, penjual baju yang memiliki akun Instagram @mim. clothing itu mengaku sampai saat ini tak ada razia atau pendataan polisi terhadap dirinya. ’’Sampai saat ini saya belum menemukan terkait hal itu,’’ tulisnya.

 ?? WAHYU KOKKANG/JAWA POS ??
WAHYU KOKKANG/JAWA POS
 ??  ?? FAKTA Mabes Polri menegaskan tidak ada larangan, razia, atau pendataan terhadap produsen atau pemesan kaus #2019GantiP­residen.
FAKTA Mabes Polri menegaskan tidak ada larangan, razia, atau pendataan terhadap produsen atau pemesan kaus #2019GantiP­residen.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia