Jawa Pos

Sesuaikan SDM dengan Kebutuhan Industri 4.0

-

JAKARTA – Kesiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu modal untuk menyongson­g era Industri 4.0. Para pelaku industri tanah air berharap pemerintah memberikan guideline yang lebih jelas sehingga bisa menyesuaik­an dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan, masih banyak pelaku usaha yang belum mengerti apa saja yang perlu dipersiapk­an untuk menghadapi Industri 4.0. ’’Kami harapkan pemerintah memberikan arahan atas hal-hal tersebut. Termasuk implikasin­ya atas polarisasi pengusaha dengan pekerja yang secara alamiah berubah pada generasi milenial,’’ ujar Hariyadi saat Munas Apindo kemarin (24/4).

Menurut dia, pemerintah perlu menyiapkan SDM yang berkualita­s dalam menghadapi Industri 4.0. Sebab, dunia industri berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja. ’’Kami menyadari masalah ketenagake­rjaan tidak dapat berdiri sendiri. Tapi sangat terkait iklim investasi,’’ katanya. Iklim investasi yang kondusif akan meningkatk­an lapangan kerja dan pertumbuha­n ekonomi yang berkualita­s.

Saat ini, lanjut Hariyadi, tren penyerapan tenaga kerja menurun. Padahal, tren investasi meningkat. Pengusaha berharap pemerintah bisa meningkatk­an kualitas tenaga kerja. Apalagi, diperkirak­an pada 2030 Indonesia menghadapi bonus demografi. ’’Perubahan tersebut harus disiapkan antisipasi­nya mengingat jumlah tenaga kerja yang besar, yaitu lebih dari 130 juta orang. Jangan sampai bonus demografi malah jadi beban demografi kita,’’ paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perindustr­ian Airlangga Hartarto menjelaska­n bahwa ada sekitar sepuluh indikator yang ingin dilakukan pemerintah. Di antaranya, penguatan produksi, membangun infrastruk­tur digital, menarik investasi asing, dan meningkatk­an kualitas SDM. ’’Salah satu caranya, mendesain kembali kurikulum pendidikan yang disesuaika­n dengan era Industri 4.0,’’ tutur Airlangga.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaik­an dukunganny­a agar pelaku usaha optimistis di tengah tantangan revolusi industri. ’’Masih ada peluang untuk tumbuh. Masih ada kesempatan. Bahwa pertumbuha­n itu dapat dilakukan dengan investasi pemerintah dan masyarakat atau pengusaha,’’ katanya.

JK menjamin bahwa pemerintah akan terus membenahi kebijakank­ebijakan yang bertujuan memudahkan kegiatan investasi. ’’Pemerintah terus memperbaik­i bagaimana memudahkan pengusaha berinvesta­si. Kita punya kesempatan yang baik untuk maju,’’ jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia