Jawa Pos

Campak Serang Taiwan dan Jepang

-

TAIPEI – Tigerair Taiwan didenda. Maskapai bertarif murah itu dinilai lalai. Salah seorang pegawainya yang sakit diizinkan tetap bekerja. Dia ditengarai menjadi penyebab wabah campak yang terjadi di Taiwan dan Jepang. Denda yang akan dijatuhkan sekitar TWD 60 ribu– 300 ribu atau setara Rp 28 juta–Rp 140,6 juta.

Pusat Pengendali Penyakit (CDC) Taiwan mengungkap­kan, pramugara yang kali pertama terjangkit campak itu berkunjung ke Thailand awal Maret lalu dan tertular penyakit tersebut. Pria 30-an tahun itu lantas terbang ke Okinawa, Jepang.

Di kota tujuan wisata tersebut, dia didiagnosi­s campak dan sempat dirawat. Saat itu, dia sudah menulari dua koleganya. Dan, dua pramugari yang tertular itu pun tetap bekerja hingga mereka benar-benar jatuh sakit awal bulan ini.

Saat ini ada 22 orang Taiwan yang positif tertular campak. Itu merupakan angka tertinggi di Taiwan selama sembilan tahun belakangan. Taipei Times melaporkan bahwa 7 orang tertular penyakit tersebut di luar negeri dan 15 di dalam negeri. Sekitar 3.500 orang di Kaohsiung yang diduga melakukan kontak dengan tiga pegawai Tigerair Taiwan itu dikarantin­a.

Mayoritas yang positif tertular campak dirawat di rumah sakit yang terletak di New Taipei City. Wabah di rumah sakit tersebut juga membuat 980 warga Taipei dimonitor.

Sementara itu, wabah campak di Jepang kali pertama terjadi di Okinawa. Penyebabny­a sama, si pramugara . Hingga pekan lalu, setidaknya ada 67 pasien yang positif tertular. The Strait Times menulis, beberapa sekolah di Okinawa diliburkan sementara. Sekitar 170 orang juga membatalka­n liburan ke prefektur yang memiliki lebih dari 150 pulau tersebut.

Campak itu kini sudah menyebar hingga ke Nagoya. Salah seorang warga tertular setelah berkunjung ke Okinawa. Sepuluh hari kemudian, seorang suster yang merawat si pasien juga tertular. Pemerintah meminta penduduk divaksin campak untuk mencegah penularan. National Institute of Infectious Diseases (NIID) khawatir persebaran bisa meluas. Sebab, mulai 28 April–6 Mei merupakan golden week. Itu adalah musim liburan paling ramai di Jepang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia