Jawa Pos

Pertemukan Lagi Aplikator-Driver Ojol

Kemenhub Serahkan Rumusan Kenaikan Tarif

-

JAKARTA – Tak ingin disebut lamban dalam menyelesai­kan permasalah­an ojek online (ojol), Kemenhub secepatnya mempertemu­kan aplikator dan pengemudi untuk membahas kenaikan tarif.

Dirjen Perhubunga­n Darat Kemenhub Budi Setiadi menyatakan, sebenarnya pihaknya sudah beberapa kali mempertemu­kan aplikator dengan perwakilan pengemudi ojek online. Hasilnya, aplikator berjanji memperbaik­i tarif dan pendapatan pengemudi. ’’Sudah final, tinggal action,” terang dia dalam diskusi di Media Center DPR kemarin (24/4).

Namun, sampai sekarang kesepakata­n dalam pertemuan itu belum dieksekusi. Para pengemudi ojek online pun akhirnya melakukan aksi di depan gedung DPR Senin (23/4). Melihat belum ada langkah dari aplikator, pihaknya berencana mempertemu­kan lagi dua belah pihak.

Pihaknya menyerahka­n perumusan kenaikan tarif itu kepada aplikator dan pengemudi. Awalnya, pengemudi meminta tarif bawah Rp 4.000, kemudian turun menjadi Rp 3.200. Terkait tidak dibatasiny­a kuota ojek online, Budi mengatakan bahwa jumlahnya sudah cukup banyak. Seharusnya aplikator yang membatasi.

Soal regulasi yang bisa menjadi payung hukum ojek online, dia menyatakan, peraturan menteri (PM) belum mengatur hal itu. Yang sudah diatur adalah taksi online. Kemenhub belum punya rencana membuat regulasi untuk mengatur ojek online. Menurut dia, untuk mencegah terjadinya konflik antara ojek online dan ojek pangkalan, pemerintah daerah bisa menyusun perda.

Ketua Komisi V Fary Djemy Francis mengungkap­kan, selama ini pemerintah sangat lamban dalam menangani masalah tersebut. ’’Masalah ini sudah tiga tahun, tapi sampai sekarang belum selesai. Apakah pemerintah takut pada aplikator,” ujar politikus Partai Gerindra itu.

Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI) meminta DPR tidak mengubah perundang-undangan dengan memasukkan sepeda motor sebagai angkutan umum. Hal itu dilatarbel­akangi rendahnya tingkat keamanan sepeda motor.

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? CARI SOLUSI: Dari kiri, Budi Setiadi, Fary Djemy Francis, dan pengamat transporta­si Darmaningt­yas saat diskusi di Media Center DPR, Jakarta, kemarin (24/4).
HENDRA EKA/JAWA POS CARI SOLUSI: Dari kiri, Budi Setiadi, Fary Djemy Francis, dan pengamat transporta­si Darmaningt­yas saat diskusi di Media Center DPR, Jakarta, kemarin (24/4).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia