Beban 200 Ton Uji Kelayakan Jembatan Ujung Galuh
SURABAYA – Jembatan Ujung Galuh ditutup sementara kemarin (24/4). Mulai pukul 07.00 hingga pukul 18.00. Pemkot bekerja sama dengan tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk melakukan uji kelayakan.
Petugas gabungan siap di lapangan sejak pagi. Dinas perhubungan (dishub) melakukan rekayasa lalin di sekitar jembatan penghubung Jalan Darmokali dengan Jalan Ngagel tersebut. Tim ITS, tim konstruksi, seta dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan (DPUBMP) mengumpulkan berbagai materi pengujian
Salah satu bagian dari prosedur tersebut adalah memberikan beban. Ada delapan truk yang diletakkan berjajar di jembatan itu. Masing-masing memiliki beban 25 ton. Total beban 200 ton. ’’Sesuai dengan standar pengujian jembatan nasional,’’ ungkap Ketua Tim Evaluasi dari ITS Dr Hidayat Soegihardjo.
Setelah jembatan diberi beban, tim evaluasi melakukan penghitungan defleksi. Defleksi adalah perubahan bentuk atau penurunan jembatan saat diberi beban di atasnya. ’’Untuk standar jembatan beton ini, penurunan maksimal 18 milimeter,’’ jelas Hidayat.
Pengukuran dilakukan dengan teliti. Mereka ingin mendapatkan penurunan jembatan setelah diberi beban. Data-data di lapangan dihimpun secara lengkap untuk dibawa ke laboratorium. ’’Perlu dianalisis lebih dulu,’’ kata dosen Teknik Sipil ITS tersebut.
Hasil penelitian kelayakan nanti dilaporkan kepada pemkot. Perbaikan-perbaikan dapat dilakukan sebelum jembatan yang dibangun selama satu tahun itu diresmikan. Hidayat menyatakan bahwa pengujian kelayakan seperti itu seharusnya dilakukan secara berkala. ’’Rutin setiap 25 tahun ke depan,’’ ujarnya.
Saat ini Jembatan Ujung Galuh diperkirakan bisa mencapai usia 50 tahun. Namun, perkiraan itu dapat berubah sewaktuwaktu. Banyak hal yang memengaruhi. Misalnya, jumlah beban yang melintas setiap hari serta kondisi cuaca. ’’Jadi, penting dilakukan pengujian kelayakan selanjutnya. Bukan hanya di awal,’’ tutur Hidayat.
Kepala DPUBMP Erna Purnawati menuturkan, uji kelayakan semestinya memang dilakukan sebelum jembatan benar-benar beroperasi. ’’Sebenarnya jembatan ini rampung akhir tahun lalu. Kami juga menyiapkan pemasangan TL (traffic light, Red). Baru hari ini (kemarin, Red) bisa melakukan pengujian,’’ terang Erna.