Era Milenial, Perempuan Gampang Berkembang
SURABAYA – Pemikiran-pemikiran Kartini terus konsisten diterapkan perempuan di era milenial. Misalnya, memerangi kebodohan, kemiskinan, hingga ketidakadilan gender. Itu tentu didukung kemajuan teknologi yang sudah semakin pesat.
Hal tersebut dibahas dalam gelar inovasi guru besar Unair bertajuk Peran Perempuan di Era Milenial. Seminar itu menghadirkan guru besar fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Prof Dr Emy Susanti serta guru besar fakultas ekonomi dan bisnis Prof Dr Eni Eliyana.
Prof Emy mengatakan, tiga pemikiran Kartini tersebut sudah dilaksanakan hingga saat ini. Kini, banyak perempuan yang semakin sadar dalam memperoleh pendidikan. Banyak pula perempuan yang berkarir hingga sukses tanpa meninggalkan pekerjaan inti sebagai ibu rumah tangga (IRT). Begitu juga halnya dengan ketidakadilan gender. ’’Sekarang mau belajar juga sudah mudah. Fasilitas pun tersedia,” katanya.
Hanya, ketidakadilan gender hingga kini memang masih menjadi masalah. Kesetaraan gender belum berjalan sepenuhnya. Masih ada beberapa ketidakadilan gender yang terjadi. Mulai masalah poligami, pernikahan usia dini, hingga perjodohan. ’’Sulit memerangi ketidakadilan gender di era milenial seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Eni mengatakan, di era digital seperti sekarang, perempuan juga semakin memiliki kesempatan untuk membuka peluang usaha. Bahkan, usaha tersebut tidak harus di perusahaan, tetapi bisa melalui teknologi digital. Misalnya, online shop.