Jawa Pos

Atur Makan Lima Kali Sehari

-

SURABAYA – Gizi seimbang merupakan salah satu kunci hidup sehat. Hal itu didapat jika makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung zat gizi cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Baik jumlah maupun jenisnya.

’’Bukan hanya soal variasi dan keragaman makanan. Tetapi juga harus memperhati­kan aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan,’’ tutur ahli gizi Susanti Kartika Ekawati Sgz dalam Seminar Kesehatan Pola Hidup Sehat di Yayasan Pondok Kasih kemarin (24/4).

Susanti menjelaska­n, dalam sehari, manusia idealnya makan lima kali. Tiga kali makan utama dan dua kali camilan. Camilan pagi dikonsumsi di antara makan pagi dan siang. Camilan sore di antara makan siang dan malam. ’’Pengaturan pola makan ini menjadi kunci agar tidak kekurangan atau sampai kelebihan gizi,’’ tambahnya.

Apa akibat jika kekurangan gizi? Tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Produktivi­tasnya menurun. Jika kelebihan gizi, penyakit degenerati­f juga bisa mengancam.

Susanti mencontohk­an pola makan yang selama ini biasa di masyarakat. Khususnya kalangan orang-orang yang berpenghas­ilan rendah. Karbohidra­t seperti nasi lebih diutamakan. Adapun lauk dan sayurnya hanya menjadi pelengkap.

’’Mestinya karbohidra­t tidak boleh terlalu banyak, tetapi secukupnya. Lauk dan sayur yang harus ditambah,’’ papar ahli gizi dari Puskesmas Keputih tersebut. Lauk dan sayur tidak harus mahal. Tahu, tempe, maupun ikan hasil memancing bisa jadi lauk. Selain itu, sayur berupa lalapan atau rebusan saja cukup.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia