Jangan Panik, Cari Kain Basah
Berlatih Memadamkan Api dengan APAR
SURABAYA – Karena kebakaran bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, Satgas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya berusaha mengajari seluruh lapisan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, tentang cara memadamkan api. Baik menggunakan kain basah maupun alat pemadam api ringan (APAR).
Pelatihan tersebut diadakan di aula dan halaman kantor Kelurahan Ampel. Pesertanya, perwakilan dari puluhan RW di Kecamatan Semampir. Mereka diajari cepat tanggap saat ada kebakaran. ’’Pokoknya, tidak boleh panik. Saat ada percikan api, cepat-cepatlah cari kain basah,” ungkap instruktur diklat PMK Pemkot Surabaya Yudi Priyo kemarin (24/4).
Bersama temannya, dia memperagakan cara mematikan api dengan handuk basah. Objeknya, api yang menyala di sekitar kompor gas. Itu adalah skenario terburuk yang mungkin terjadi di dapur. Simulasi lainnya digelar di halaman kantor kelurahan. Nyala api lebih besar. Peserta diajari memegang APAR secara benar. Banyak yang bersemangat mempraktikkan pemadaman. Sebagian masih takut mengendalikan api.
Instruktur pelatihan lainnya, M. Sjaiful Amin, menjelaskan bahwa potensi terjadinya kebakaran di kawasan utara masih besar. Terutama permukiman padat penduduk. Karena itu, warga akan lebih banyak dilibatkan untuk menangani api di dalam gang. ’’Di sini, banyak rumah yang masuk gang. PMK sering kali mengalami kesulitan,” ungkap Sjaiful.
Menurut dia, petugas telah mengagendakan sosialisasi rutin ke RT dan RW. Mereka diminta siaga bencana sebelum petugas datang ke lokasi. Sjaiful menjelaskan, jumlah pos di kawasan utara sudah cukup banyak. Saat ini ada lima pos PMK lengkap dengan personelnya. Ada juga kendaraan PMK yang stand by.