Ingin Boezem Morokrembangan seperti Danau Sunter
SURABAYA – Keruhnya boezem Morokrembangan tidak jadi penghalang prajurit TNI-AL untuk melaksanakan lomba dayung. Sebanyak 10 tim dayung perahu naga dan dayung perahu karet adu cepat menempuh jarak 500 meter pada babak penyisihan kemarin (24/4). Lomba itu dihelat setelah mereka bekerja bakti membersihkan sampah dan enceng gondok di danau buatan di sebelah selatan Ksatrian AAL dan Kodiklatal, Bumimoro, tersebut.
AAL, Koarmatim, Kodiklatal, Lantamal, Pasmar-1 Puspenerbal, RSAL dr Ramelan, Satlinlamil Surabaya, Seskoal, dan STTAL masing-masing mengirimkan satu tim. Bagian tengah boezem yang relatif bersih menjadi lintasan lomba dalam rangkaian Hari Pendidikan Angkatan Laut. ’’Sayang kalau boezem yang strategis ini tidak dipelihara secara optimal,’’ ujar Gubernur AAL Laksma TNI Wuspo Lukito.
Meski rutin dikeruk, fasilitas pengendali banjir itu masih mengalami pendangkalan. Minimnya kesadaran warga menjadi salah satu penyebab penampungan air tersebut dibanjiri sampah rumah tangga. Mantan Komandan Satuan Lintas Laut Militer Surabaya itu memimpikan boezem Morokrembangan direvitalisasi seperti Danau Sunter di Ancol, Jakarta.
Tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kepada Pemprov Jakarta direspons dengan pembersihan secara terpadu. Hasilnya, danau yang dulu kotor dan dangkal itu dalam waktu singkat bisa dibuat balapan renang antara Susi melawan Wagub Jakarta Sandiaga Uno.
’’Semoga lomba dayung di Kalimas atau Kali Surabaya dalam rangka HUT Kota Surabaya dapat dialihkan ke boezem Morokrembangan,’’ ucap Wuspo.
Meski boezem Morokrembangan dibangun pemerintah pusat, pengelolaan tempat bermuaranya Sungai Greges, Pesapen, dan Salatiga itu beralih ke pemkot sejak 2012. Dari 10 peserta, tim yang gagal lolos ke semifinal dan final hari ini (25/4) adalah Seskoal dan Lantamal V pada perahu naga serta Koarmatim, Kodiklatal, Seskoal, dan RSAL pada perahu karet.
Sementara itu, Kepala Rayon Genteng Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya Agung Wibisono menyatakan, pihaknya siap menormalisasi boezem sesuai permintaan TNI-AL.