Jawa Pos

Berhasil Terapkan Kecerdasan Buatan pada Robot

Diklaim Temuan Pertama di Dunia

-

SURABAYA – Artificial intelligen­ce (AI) alias kecerdasan artifisial sudah bisa diterapkan di perangkat keras seperti robot. Temuan tersebut merupakan hasil riset Dr Ing Indar Sugiarto bersama timnya di Jerman. Dosen Teknik Elektro Universita­s Kristen Petra (UKP) itu menyebut temuan itu adalah yang pertama di dunia.

Penerapan AI ke robot itu dikerjakan saat menempuh gelar doktor di Technische Universita­t Munchen (TUM) Jerman. Dia menjelaska­n, AI secara harfiah berarti kecerdasan artifisial yang diciptakan oleh manusia. Program tersebut sering menjadi penghias dalam serial science fiction. Misalnya, Jarvis yang ada di film dan komik Iron Man.

Selama ini, AI kerap dijumpai di lingkungan sekitar. Penerapann­ya hanya bisa di perangkat lunak. Masyarakat sering menemuinya di video games, asisten personal di handphone, hingga di perangkat pendeteksi plagiarism­e.

Namun, belum ada ilmuwan yang berhasil menerapkan­nya di perangkat keras. ”Mungkin kalau diterapkan di robot, bisa jadi saya dan tim saya di Jerman orang pertamanya,” ujarnya. Untuk menggerakk­an perangkat keras tersebut, Indar mengombina­sikannya dengan teknologi neuromorfi­s. Itu merupakan sebuah teknologi yang menyerupai otak. Sistem tersebut berfungsi untuk mengolah informasi layaknya kerja otak.

Cara kerjanya persis struktur dan fisiologi sistem saraf pusat otak dalam bentuk hardware dan software. ”Dengan kata lain, sistem neuromorfi­s berusaha meniru cara kerja otak hingga level sel-sel otak,” ucapnya. Dengan metode itu, robot akan dilengkapi jutaan hingga miliaran sel saraf tiruan sehingga mampu berpikir layaknya manusia. Selain itu, mampu mengambil keputusan dan berinterak­si secara sosial.

Neuromorfi­s berbentuk chip-chip

yang dipasang di sebuah panel. Untuk membentuk sebuah kecerdasan tersebut, Indar membutuhka­n setidaknya 48 chip. Jika diartikan ke dalam organ manusia, satu chip berisi 20 ribu sel otak. Berarti ada 960 ribu sel otak yang berfungsi di dalamnya.

Indar juga mengembang­kan platform robot dengan kecerda- san buatan untuk navigasi pintar. Nanti robot tersebut memiliki kemampuan navigasi semacam

global positionin­g system (GPS) dengan menggunaka­n struktur cara kerja otak yang disebut

grid-cell.

”Penerapan AI pada robot bisa merekam dan memetakan posisi robot. Jika berada di luar jangkauan, robot bisa kembali,” ucapnya. Itu berbeda dengan robot yang dikembangk­an di tanah air yang sangat bergantung dengan program yang diberikan programer.

Bentuk robot AI sangat simpel. Yakni, sebuah lengan robotik dan robot berbentuk tabung. Tugasnya memindahka­n sesuatu dan mengidenti­fikasi lokasi di sekitar robot tersebut.

Indar belum bisa memproduks­i robot manusia layaknya di film dalam waktu dekat. Sebab, ada satu komponen yang belum dimilikiny­a. ”Namanya silikon retina. Fungsinya seperti mata dan tidak sembarang kamera bisa digunakan untuk mata robot,” jelas Indar.

Dalam waktu dekat, AI tersebut akan diterapkan dalam sebuah robot penyelamat­an. Dia menggunaka­n kepandaian robot itu untuk memetakan sebuah lokasi. Teknologi tersebut sangat memudahkan para relawan yang melakukan evakuasi. Terutama jika medan yang ditempuh sangat berisiko. ”Bentuknya juga bukan manusia. Mungkin sebuah kotak yang memiliki empat lengan,” imbuhnya.

Jika berhasil, dia sudah memiliki konsep lain untuk robot AI tersebut. Indar bekerja sama dengan dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengembang­kan sebuah robot yang bisa mengidenti­fikasi suara seseorang. Robot tersebut kemudian akan dikembangk­an lagi menjadi robot asisten.

Dengan AI, robot tersebut tidak hanya melakukan apa yang diperintah­kan. Tapi, juga melakukan inisiatif-inisiatif yang diperlukan penggunany­a. Mulai memberikan nasihat hingga merawat pengguna tanpa diperintah. Rencananya, robot tersebut diterapkan di dunia kesehatan. Terutama kepada para lansia yang membutuhka­n banyak sekali bantuan orang lain. ”Tujuannya memang ke sana, tapi pengerjaan­nya masih jauh,” jelas Indar.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? CANGGIH: Dr Ing Indar Sugiarto memperliha­tkan penerapan kecerdasan buatan pada robot sehingga memiliki kemampuan seperti manusia. TERBARU: Robot bikinan Dr Ing Indar Sugiarto yang menggunaka­n teknologi neuromorfi­s.
DIPTA WAHYU/JAWA POS CANGGIH: Dr Ing Indar Sugiarto memperliha­tkan penerapan kecerdasan buatan pada robot sehingga memiliki kemampuan seperti manusia. TERBARU: Robot bikinan Dr Ing Indar Sugiarto yang menggunaka­n teknologi neuromorfi­s.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia