Lima Tahun Beroperasi, Masih Sepi Pengunjung
SURABAYA – Kondisi pasar tradisional yang bersih tidak serta-merta bisa mendatangkan banyak pengunjung. Pasar Jambangan, misalnya. Bangunannya masih tergolong baru. Namun, sejumlah pedagang enggan menempati kiosnya karena sepinya pengunjung.
Pasar Jambangan resmi beroperasi pada 2013. Bangunannya terbagi menjadi dua lantai dengan total 128 stan. Rencana semula, lantai 1 digunakan untuk penjual barang basah seperti sembako, sayur, dan ikan. Lantai 2 disediakan untuk penjual pakaian. Namun, kini hanya lantai 1 yang masih digunakan beberapa pedagang.
Jumlah pedagang yang bertahan pun tidak banyak. Terhitung tidak lebih dari 20 pedagang yang masih aktif berjualan. Khoiruniswatin merupakan salah seorang pedagang yang masih bertahan. ’’Saya diberi amanah jaga toko. Meski sepi, tetap buka,’’ ucap pedagang pakaian dan kerudung tersebut.
Menurut dia, banyak pedagang yang mengeluhkan sepinya pengunjung. Di sisi lain, banyak pedagang yang tidak berjualan. ’’Kalau pembeli ke sini gak ada yang jualan, pasti bilang yang lain kalau di sini tidak ada apaapa,’’ tambahnya.
Khoiruniswatin menambahkan, omzet yang diterima tidak menentu. Dalam sehari, paling banyak dua pembeli yang men- datangi kiosnya. ’’Itu pun banyak yang tidak langsung bayar, bayar besok ya,’’ jelasnya.
Kondisi pasar ramai ketika ada perlombaan kicau burung di belakang pasar. Saat itu pedagang yang berjualan akan bertambah. Tetapi khusus pedagang minuman dan makanan.
Menanggapi kondisi tersebut, Camat Jambangan Anna Fajriatin mengatakan bahwa permasalahan Pasar Jambangan berlangsung sejak lama, tepatnya sebelum dirinya menjabat. Pasar yang terletak tepat di samping kantor kecamatan tersebut kini mulai diperhatikan. ’’Saya wajibkan pegawai kecamatan turut meramaikan pasar itu,’’ paparnya.
Anna menambahkan, pegawai kecamatan digunakan sebagai pancingan untuk pembeli. Masyarakat akan datang ketika melihat pasar ramai kembali. ’’Kami imbau pedagang untuk kembali dulu. Setelah itu, pembeli juga akan datang,’’ jelasnya.