Jawa Pos

Gadis 17 Tahun Nekat Akhiri Hidup

Di Lantai 3 Rumah Majikan

-

SIDOARJO – Nando terkejut saat orang tuanya tiba-tiba menelepon. Kemarin malam (24/4) pemuda 28 tahun itu diminta segera pulang ke Sidoarjo. Dalam percakapan singkat tersebut, keluarga menyampaik­an berita duka. ’’Saya kaget dikabari orang rumah Mbak Ratna (Ratnasari) bunuh diri,’’ ucap anak kedua Agus Triono itu saat ditemui di rumahnya kemarin.

Sehari-hari Ratna bekerja di rumah Agus sebagai asisten rumah tangga (ART). Perempuan asal Dusun Negoro, Desa Margomulyo, Bojonegoro, tersebut belum genap setahun bekerja di kediaman Agus. Menurut Nando, Ratna merupakan sosok yang pandai bergaul. Selain menjadi ART, gadis 17 tahun itu merangkap sebagai pengasuh keponakan Nando. Korban sangat dekat dengan keluarga Agus. ’’Bahkan, keponakan saya sering video call sama Mbak Ratna,’’ jelasnya.

Korban pun selalu ceria. Seolah tidak ada masalah pelik yang dipendam. Hal itu membuat pria yang kini menetap di Jakarta tersebut bingung. ’’Tak menyangka sekali karena orangnya nggak pernah terlihat susah,’’ lanjutnya.

Senin (23/4) Warga Dusun Payan, Desa Pabean, Sedati, digegerkan penemuan jasad Ratna. Dia mengakhiri hidup dengan tragis. Yakni, gantung diri di lantai 3 kediaman Agus. Kain selendang hitam membelit lehernya.

Nando menyatakan, setelah kejadian, polisi melakukan olah TKP. Ruangan diperiksa. Selendang yang dijadikan alat untuk bunuh diri dibawa petugas. Keluarga Ratna juga sudah mendengar kabar tersebut. Nando mengungkap­kan, keluarga korban sudah datang ke Sidoarjo. ’’Jenazah sudah dibawa ke Bojonegoro,’’ paparnya.

Dari penelusura­n polisi, kejadian tragis tersebut bermula pada pukul 19.00. Saat itu Ratna bersama rekannya sesama ART, Siti Amaroh, menjaga toko mebel milik Agus. Setiap hari dia melakukan aktivitas itu. Tanpa memberi tahu Siti, Ratna tiba-tiba menghilang. Dia masuk rumah. Selang satu jam, gadis belia tersebut tidak kunjung kembali. Siti pun resah.

Rekan Ratna itu memutuskan untuk masuk rumah. Tujuannya, mencari Ratna. Awalnya, warga Desa Keting, Blora, tersebut mencari di lantai 2, kamar Ratna. Namun, kamar kosong. Pencarian berlanjut ke lantai 3. Tempat itu biasanya digunakan untuk menjemur pakaian. Sampai di lantai 3, mata Siti terbelalak. Dia menemukan Ratna gantung diri dengan menggunaka­n selendang.

Kapolsek Sedati AKP Hardyan- ada beberapa hal yang menjadi pemicunya. Salah satunya, persoalan keluarga. Sebab, menurut pengakuan istri pemilik toko, Kusnul Khotimah, Ratna sering mengeluh. ’’Katanya kurang perhatian dari keluarga,’’ ujarnya.

Kemungkina­n lain, Ratna berbuat nekat karena masalah asmara. Beredar informasi bahwa Ratna tak kuasa melihat mantan pacarnya menikah. ’’Hal tersebut harus dipastikan lagi dengan penyelidik­an lebih lanjut,’’ lanjut Hardyantor­o.

 ??  ??
 ?? ARISKI/JAWA POS ?? toro menerangka­n bahwa polisi sudah memeriksa korban. Hasilnya, tidak ditemukan bukti adanya kekerasan fisik. ’’Murni bunuh diri,’’ ucapnya. Dia menambahka­n,
ARISKI/JAWA POS toro menerangka­n bahwa polisi sudah memeriksa korban. Hasilnya, tidak ditemukan bukti adanya kekerasan fisik. ’’Murni bunuh diri,’’ ucapnya. Dia menambahka­n,
 ?? MIFTAKHUL FS/JAWA POS ?? MENGINSPIR­ASI: Istri anggota legislatif, istri wakil bupati, istri tentara yang bertugas di Kodim 0816/Sidoarjo, dan ibu-ibu Bhayangkar­i melihat film Jelita Sejuba kemarin.
MIFTAKHUL FS/JAWA POS MENGINSPIR­ASI: Istri anggota legislatif, istri wakil bupati, istri tentara yang bertugas di Kodim 0816/Sidoarjo, dan ibu-ibu Bhayangkar­i melihat film Jelita Sejuba kemarin.
 ??  ?? PUTUS ASA: Di lantai 3 rumah ini, Ratna (foto kiri) mengakhiri hidupnya Senin malam.
PUTUS ASA: Di lantai 3 rumah ini, Ratna (foto kiri) mengakhiri hidupnya Senin malam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia