Nenek-Nenek Lincah Rayakan Ultah
Sering Ngumpul Bikin Awet Muda
SURABAYA – Wajah Fifi Indrawati tak lepas dari senyuman. Dia layak berbahagia. Bersama sahabat dan teman-teman dekatnya di Komunitas Lions Club Surabaya Edelweiss, Fifi merayakan ulang tahun. Berlangsung di Pavilion Restaurant Hotel JW Marriott kemarin (24/4), empat potong brownies cokelat di bagian atasnya menandai usia Fifi yang ke-53.
Kue itu disiapkan secara khusus oleh salah seorang sahabatnya, Lily Liem. ’’Ini saya nata sendiri. Dressing sama cokelat batang, cokelat cair, dan stroberi. Cantik juga jadinya. Spesial buat Fifi,’’ ujar Lily. Ke-13 temanteman Fifi dari komunitas yang sama pun ikut memeriahkan acara. Mereka kompak mengenakan dress code kebaya dan batik. Lengkap dengan sanggul dan make-up.
’’Ngundang teman-reman dekat biar suasananya lebih fun. Jadi, ini gathering sekaligus merayakan ulang tahun saya. Tetap tampil cantik biar menumbuhkan semangat untuk tetap muda. Nggak termakan sama usia,’’ terang Fifi. Ibu dua anak itu mengungkapkan, meski tak muda lagi, dirinya dan teman-teman memilih tetap bahagia dalam hidup.
Salah satu caranya, rajin ngumpul bareng. Meski sekadar ngopi, pertemuan yang terjalin akan selalu bisa menghadirkan tawa dan cerita. Hal itu dianggap sebagai salah satu sumber rasa bahagia. Mereka pun kerap melakukan hal-hal yang dilakukan anak-anak muda saat ngumpul. Misalnya melakukan selfie. Atau, mengambil video boomerang agar tetap eksis sekaligus kekinian.
’’Sering ngumpul sama tukar pikiran itu bikin kita awet muda lho. Jangan lupa sering senyum dan murah hati,’’ timpal Lily. Dalam beberapa kali kesempatan, mereka juga mengajak serta anak dan cucu. Kemarin, misalnya, Fifi ditemani anak dan cucunya yang baru berusia 7 bulan. Sielvi Antonius, ketua komunitas, menuturkan, sebulan sekali mereka mengadakan pertemuan.
Agenda utamanya membahas misi sosial yang akan dilakukan. ’’Kalau ada yang ulang tahun, kami pakai dress code yang bedabeda. Seringnya menyesuaikan momen. Pas momen Imlek pakai cheongsam, pas momen Lebaran pakai kaftan,’’ paparnya. Sielvi menambahkan, komunitas terbentuk sejak tujuh tahun lalu. Anggotanya 80 persen merupakan perempuan berusia lebih dari 50 tahun yang sama-sama memiliki panggilan hati akan kegiatan amal. ’’Kami ini neli alias nenek-nenek lincah yang enggak cuma foya-foya,’’ tambah Inggrid Herawan, anggota yang lain.