Pressing Ketat buat Redam Bahrain
JAKARTA – Timnas Indonesia pernah ’’dibantai’’ Bahrain pada 29 Februari 2012. Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia itu, Indonesia kalah telak 0-10! Tentu, hal serupa tidak boleh terulang saat timnas U-23 menjamu Bahrain pada laga perdana PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, malam ini.
Skuad Merah Putih tidak ingin malu di kandang sendiri. Persiapan sudah dilakukan. Pelatih Luis Milla menyiapkan strategi untuk meredam kekuatan Bahrain. Caranya, menerapkan pressing ketat. Dalam tiga hari berlatih bersama, Milla menggembleng anak asuhnya dengan materi latihan khusus. Yakni, memainkan pressing ketat. Dia tidak ingin pemainpemain Bahrain yang mempunyai skill di atas timnas memiliki banyak kesempatan untuk membangun serangan. ’’Kami sudah berlatih keras untuk ini. Progres ada. Kami harap bisa memberikan yang terbaik,’’ ujar pelatih asal Spanyol itu.
Milla bahkan sangat optimistis. Mantan pelatih timnas Spanyol U-21 tersebut yakin pasukannya meraih hasil positif. Hadirnya beberapa pemain senior seperti kiper Andritany Ardhiyasa serta duet penyerang Lerby Eliandry dan Ilija Spasojevic bakal menambah kekuatan timnas.
Karena itu, Milla menyiapkan kejutan untuk lawan. Kejutan apa? ’’Kami punya trek bagus. Pertandingan terakhir (lawan Singapura U-23) kami menang dan per- mainan bagus. Kami yakin sekali bisa mengulangi itu,’’ ucapnya.
Milla, tampaknya, menyiapkan formasi yang berbeda daripada biasanya. Evan Dimas disiapkan untuk bermain di belakang striker utama. Sementara itu, duet M. Hargianto dan Zulfiandi menjadi gelandang jangkar.
Dalam latihan terakhir di Stadion Pakansari tadi malam, Evan bermain bagus di posisi tersebut. Serangan yang dibangun timnas menjadi lebih bervariasi, tidak terlalu bertumpu pada dua winger, Osvaldo Haay dan Ilham Udin Armayn.
Evan mengaku siap dengan posisi baru itu. Dia juga tidak takut dengan kualitas tim Bahrain yang diketahui sangat luar biasa. ’’Saya akan tunjukkan yang terbaik. Semua pemain sudah siap. Semoga bisa memberi hasil yang maksimal,’’ kata pemain asal Surabaya tersebut.
Sementara itu, kubu Bahrain mengaku buta dengan kekuatan Indonesia. Kepada Jawa Pos, pelatih Bahrain Samir Chammam mengaku tidak mengenal nama-nama pemain Indonesia. Dia juga tidak tahu siapa saja pemain andalan skuad Merah Putih. ’’Kami tetap waspada. Semua pemain akan kami jaga,’’ ucapnya.
Hal senada dikatakan kapten Bahrain Ahmed Bughammar. Dia menyatakan tidak mengetahui apa pun tentang calon lawannya malam ini. ’’Saya hanya dengar bahwa Indonesia punya kecepatan. Itu saja,’’ jelasnya.