Ukir Sejarah di Panmunjom
Hari Ini Kim Jong-un Kunjungi Korsel
SEOUL – Hari ini (27/4) sejarah baru terukir di Semenanjung Korea. Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan menginjakkan kaki di Korea Selatan (Korsel).
Itu menjadi kunjungan perdana pemimpin Korut ke Korsel sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953. Tidak sekadar melawat, tokoh 35 tahun tersebut juga akan berdialog dengan Presiden Korsel Moon Jae-in. Keduanya akan berada di Panmunjom seharian.
”Pertemuan formal antara kedua pemimpin dimulai sekitar pukul 10.30 waktu setempat,” kata Im Jong-seok, kepala staf kepresidenan, sebagaimana dikutip Associated Press kemarin (26/4).
Namun, Jong-un dan Moon Jaein sudah akan menjalani serangkaian acara sejak satu jam sebelumnya. Dua pemimpin Korea itu dijadwalkan bertemu di perbatasan dan kemudian berjalan bersama menuju Plaza Panmunjom.
Sekitar pukul 09.30 waktu setempat, Moon Jae-in bakal berdiri di zona demarkasi yang membatasi dua Korea. Dia menunggu Jong-un. Begitu putra mendiang Kim Jong-il itu muncul bersama sang istri, Ri Sol-ju, sejarah tercipta.
Selain Jong-un dan Ri Sol-ju, ada delapan tokoh Korut lain yang juga akan berjalan menyeberangi perbatasan. Salah satunya Kim Yo-jong, adik perempuan Jong-un. ”Dua pemimpin akan berjalan sekitar sepuluh menit sampai Plaza Panmunjom dan menginspeksi pasukan penjaga perbatasan Korsel yang siaga di sana,” terang Im Jongseok dalam jumpa pers.
Dari sana, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Peace House. Di sanalah pertemuan penting itu akan digelar.
Dialog dua Korea itu akan diselingi jeda makan siang. Setelah duduk semeja di dalam ruangan yang sama, Jong-un dan Moon Jong-seok berpisah sebentar. Mereka akan kembali ke wilayah masing-masing untuk bersantap siang dengan delegasi masingmasing. Jong-un dan rombongannya akan kembali ke Korut dan makan siang di sana. Tapi, seusai makan siang, delegasi Korut bakal kembali ke Peace House.
Pertemuan sesi kedua, menurut Im Jong-seok, bakal diawali dengan aksi tanam pohon. CNN melaporkan bahwa Jong-un dan Moon Jae-in akan menanam pohon pinus. Yang istimewa, tanah yang digunakan untuk menanamnya berasal dari Korut dan Korsel. Demikian juga air yang digunakan untuk menyiramnya. ”Perdamaian dan kemakmuran telah ditanam.” Demikian bunyi tulisan di monumen batu yang terletak di dekat pohon tersebut.
Rakyat dua Korea sangat antusias menyambut pertemuan penting tersebut. ”Ini momentum penting dalam sejarah negara kami. Dan, kami merasa sangat beruntung bisa menyaksikan sejarah itu tercipta,” kata Park Sung-il, wakil kepala Baekun Elementary School, di Gwangju kepada Reuters. Kemarin dia mengaku akan memantau pertemuan tersebut lewat televisi.