Ajak Pelaku UKM Kunjungi Solo-DIJ
SURABAYA – Dewan kerajinan nasional daerah (dekranasda) terus berupaya meningkatkan kualitas produk agar lebih berdaya saing. Salah satunya, mengajak para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sektor kerajinan untuk bertukar pikiran dengan para perajin batik di Solo, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
Kegiatan itu dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada 25–26 April. Ketua Dekranasda Jatim Nina Soekarwo mengunjungi beberapa perajin batik. Di antaranya, Batik Karlina Solo, Batik Gunawan Solo, dan Afif Collection.
Mengajak para pelaku UKM Jatim ke perajin batik di Solo dan DIJ diyakini Bude Karwo –sapaan karib Nina Soekarwo– dapat meningkatkan daya saing UKM Jatim, khususnya menghadapi era perdagangan bebas. Kunjungan tersebut juga merupakan upaya membumikan batik agar tetap lestari dan terus dicintai masyarakat Indonesia dan dunia.
”Silaturahmi ini menambah wawasan baru bagi para pelaku UKM untuk terus meningkatkan kualitas batik. Juga bisa belajar manajemen berorganisasi sehingga bisa bersaing dan membuat inovasi baru,” ujarnya saat mengunjungi Paguyuban Sekar Jagad dan Afif Collection, DIJ, kemarin (26/4).
Menurut Nina, Solo dan DIJ menjadi kiblat dalam perkembangan batik di Nusantara, khususnya Paguyuban Pencinta Batik Sekar Jagad yang memiliki visi dan misi. Yaitu, batik lestari di dunia.
Diharapkan, melalui kunjungan itu, akan terjalin kerja sama antara Sekar Jagad dan Dekranasda Jatim maupun dengan para perajin menjadikan batik tetap eksis di bumi Nusantara. ”Perajin batik dari Jatim harus banyak belajar dari Solo dan DIJ. Salah satunya, harus ada sisi di modernisasi,” ungkapnya.
Menurut Nina, setiap batik harus mengandung sebuah filosofi. Di Jatim sudah banyak batik yang dihasilkan, tetapi harus diperkuat filosofi di dalamnya. Dengan begitu, akan memiliki nilai tambah.