Pengabdi Setan Berjaya di AS
NEW ORLEANS – Daya tarik film Pengabdi Setan mendunia. Sukses di dalam negeri, film arahan sutradara Joko Anwar itu bersinar di level internasional. Kemarin (26/4) Pengabdi Setan diumumkan sebagai peraih Top Prize dalam festival film horor The Overlook Film Festival 2018 yang diadakan di New Orleans, AS.
Dalam event The Overlook pada 19–22 April itu, 41 film horor berdurasi panjang dan pendek dari 12 negara diputar di Bourbon Orleans Hotel. Bukan hotel biasa, melainkan hotel angker yang mengilhami film horor The Shining. Pengabdi Setan menggunakan judul Satan’s Slaves untuk menyesuaikan dengan penonton internasional. Nomine Film Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2017 itu diputar selama dua hari pada 21 dan 22 April.
Joko mengungkapkan, saat pemutaran di The Overlook, Pengabdi Setan mendapat sambutan positif dari penonton. ’’Dua kali diputar, tiketnya sold-out,’’ kata Joko saat dihubungi Jawa Pos kemarin (26/4). Tak hanya dari penonton, para juri yang terdiri atas sineas, kritikus, dan pengamat juga mengapresiasi Pengabdi Setan.
Tim juri yang meliputi Jen Yamato, Peter Kuplowsky, dan produser Toby Halbrooks menganugerahkan Feature Film Jury Prize untuk Pengabdi Setan.
Predikat itu setara dengan gelar film terbaik di ajang serupa. ’’Film saya dapat Top Prize untuk kategori film panjang,’’ tambahnya. Sementara itu, film Caniba
mendapat predikat film horor terseram.
Sebelum diputar di The Overlook, Pengabdi Setan diputar di IFC Center, New York, pada Februari lalu. ’’Untuk pemutaran di AS, ekshibitor IMC telah membeli hak tayang Pengabdi Setan,’’ jelas Joko. Respons penonton di IFC Center pun sangat bagus. Hal itu menarik perhatian panitia sekaligus kurator film The Overlook.
Joko sebenarnya diundang untuk hadir ke festival. Namun, dia berhalangan hadir karena harus menyelesaikan tahap praproduksi film Gundala. Joko menambahkan, pemutaran di IFC dan The Overlook merupakan pemanasan atau tur awal Pengabdi Setan sebelum dirilis secara komersial di Amerika Utara. Rencananya, film yang dibintangi Ayu Laksmi dan Tara Basro itu tayang di bioskop Amerika Utara
(AS dan Kanada) pada pertengahan tahun ini. ’’Antara Juni atau Juli,’’ kata Joko.
Selama ini, film tersebut sudah diputar di 24 negara. Capaian box office alias masuk jajaran film terlaris pun diraih film berdurasi 106 menit itu. Misalnya di Hongkong, Malaysia, Thailand, dan Meksiko. Film ini tayang di 18 negara lagi sepanjang tahun ini.