Tiket Pre-order Setara Tujuh Film Marvel
Avengers: Infinity War
THOR KENAPA?: Salah satu scene dalam trailer Avengers: Infinity War.
LOS ANGELES – Avengers: Infinity War bakal menjadi kado termanis untuk ulang tahun ke-10 Marvel Studios. Film yang tayang di Amerika Utara mulai hari ini (27/4) tersebut diproyeksi meraup penghasilan fantastis. Yakni, USD 216 juta–USD 235 juta (Rp 2,994 triliun–Rp 3,258 triliun). Angka itu jelas berselisih lumayan dengan pendahulunya, Black Panther, yang debut dengan USD 202 juta (Rp 2,8 triliun).
Jika mampu melampaui prediksi tersebut, film besutan Russo bersaudara itu berhak menyandang predikat film dengan pendapatan akhir pekan perdana tertinggi. Sementara, titel tersebut dipertahankan Star Wars: The Force Awakens dengan USD 247,9 juta (Rp 3,438 triliun).
Pesanan tiket pre-order film ini membanjir. ’’Jumlahnya sama dengan gabungan tiket pre-order Black Panther, Thor: Ragnarok, Spider-Man: Homecoming, Guardians of the Galaxy Vol 2, dan tiga rilisan teranyar film Marvel lain,’’ ungkap perwakilan Fandango di situs resmi mereka.
Kans untuk meraih pendapatan global tinggi pun terbuka lebar. Sebab, di luar Amerika Utara, film yang menampilkan supervillain Thanos itu ditayangkan sejak Rabu (25/4). ’’Pendapatan akhir pekan dari pasar mancanegara setidaknya USD 256 juta–USD 263 juta (Rp 3,55 triliun–Rp 3,647 triliun),” jelas sumber Marvel Studios, sebagaimana dikutip Forbes.
Itu belum termasuk Tiongkok, yang baru menyaksikan Avengers: Infinity War pada pekan pertama bulan depan. Jika sesuai prediksi, Marvel bakal mencatat USD 472 juta–USD 498 juta (Rp 6,545 triliun–Rp 6,906 triliun) hanya dari akhir pekan perdana penayangan film tersebut.
Meski demikian, Avengers: Infinity War mendapat rating yang lebih rendah ketimbang Black Panther di Rotten Tomatoes dan Metacritic. Di Rotten Tomatoes, meraih 86 persen. Selisih 10 persen dari Black Panther. Sementara itu, di Metacritic,
film tersebut hanya meraih nilai 68 dari 49 ulasan yang masuk.